Angka ini naik US$ 2,52 per barel jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai US$ 92,53 per barel. Sementara harga Minas/SLC Februari naik US$ 1,24 per barel menjadi US$ 95,35 per barel.
Peningkatan harga minyak mentah Indonesia tersebut selaras dengan peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan beberapa faktor, seperti kekhawatiran pasar akibat isu rencana pengurangan produksi minyak mentah OPEC, terus melemahnya nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya serta kembali munculnya kekhawatiran pasar mengenai kemungkinan terganggunya suplai minyak mentah dari sejumlah negara akibat masalah geopolitik di Nigeria dan ketegangan antara Turki dan Irak.
Faktor lain yang meningkatkan harga minyak mentah dunia adalah peningkatan permintaan minyak dunia kuartal I/2008 sebesar 0,8 juta barel per hari dibandingkan kuartal sebelumnya, berlanjutnya cold winter di wilayah Northeast AS yang merupakan pengguna heating oil terbesar di dunia dan Eropa dalam dua pekan terakhir bulan Februari 2008 serta cenderung menurunnya stok distillate fuel AS.
Terganggunya pengolahan minyak mentah di sejumlah kilang AS akibat terhentinya sementara pengoperasian akibat kebakaran dan pemeliharaan berkala serta berlanjutnya aksi spekulasi para pelaku futures oil market, turut mendorong harga minyak naik.
Mengenai perkembangan harga minyak mentah di Asia Pasifik, selain disebabkan hal-hal tersebut, peningkatan harga minyak juga disebabkan kenaikan tingkat pengolahan di Jepang, Cina, India, Korea Selatan dan Singapura, dalam upaya memenuhi tingginya permintaan diesel fuel domestik. Tingginya permintaan minyak mentah di Asia Pasifik ini, mendorong harga rata-rata ICP lebih tinggi dari Brent dan WTI.
Selengkapnya harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional, sebagai berikut: WTI (Nymex) naik US$ 2,42 per barel dari US$ 92,93 menjadi US$ 95,35 per barel.
Brent (IPE) naik US$ 2,75 per barel dari US$ 91,91 menjadi US$ 94,66 per barel.
Tapis (Platt s) naik US$ 3,48 per barel dari US$ 97,45 menjadi US$ 100,93 per barel.
Basket OPEC naik US$ 1,93 per barel dari US$ 88,59 menjadi US$ 90,52 per barel.