Harga Minyak Mentah Dunia Merosot, Asumsi 2009 Bisa Turun

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu, kemarin, mengemukakan, selalu ada kemungkinan asumsi harga minyak berubah lagi akibat fluktuasi harga minyak dunia yang masih terus terjadi.

 

Menurutnya, asumsi harga minyak bisa ditekan jika harga minyak mengalami penurunan. Karena itu, pemerintah akan melihat perkembangan proyeksi ekonomi paling mutakhir.

 

Namun meski asumsi harga minyak turun, Anggito memperkirakan hal ini tidak diikuti dengan penurunan konsumsi BBM. Akibatnya, besaran subsidi yang harus ditanggung pemerintah tahun depan masih terbilang tinggi. Untuk menekannya, pemerintah menargetkan konsumsi BBM 38,9 juta kilo liter dan jika tercapai, potensi penghematan yang didapat cukup signifikan.

 

Harga minyak

Sementara itu, harga mentah dunia pada perdagangan Selasa (12/8), berada pada tingkat terendah dalam 3 bulan terakhir. Minyak mentah jenis light sweet di bursa New York Mercantile Exchange untuk pengiriman September, merosot menjadi US$ 113,8 per barel. Sedangkan harga kontrak minyak turun hingga 75 sen dan bertahan pada level US$ 114,45 per barel.

 

Turunnya harga minyak dunia ini akibat menguatnya dolar terhadap euro dan penurunan permintaan minyak dari China.

 

Dalam kunjungannya ke Indonesia akhir Juli lalu, Presiden OPEC Chakib Khelil memperkirakan harga minyak mentah dunia dapat menyentuh US$ 70-80 per barel. Namun mengenai waktunya, ia tidak dapat memperkirakan. Harga minyak dunia saat ini, katanya, lebih banyak dipengaruhi faktor geopolitik, bukan pasokan dan permintaan.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.