Harga Minyak Dunia Naik, Pemerintah Tidak Gugup

Demikian dikemukakan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh usai pelantikan pejabat eselon II di lingkungan Kementerian ESDM, Senin (28/2).

Menurut dia, dalam menentukan langkah-langkah strategis, pemerintah tidak bisa melihat posisi sesaat melainkan rata-rata harga minyak selama 12 bulan. Sebagai contoh, pada tahun 2008, harga minyak pernah mencapai US$ 140 per barel. Meski demikian, rata-rata dalam setahun hanya sekitar US$ 115 per barel.

”Jadi nggak pernah rata-ratanya sampai tinggi sekali,” tambah Darwin.

Yang perlu diketahui pula, lanjut Darwin, harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh faktor pasokan dan permintaan. Pasokan minyak dunia saat ini sekitar 89 juta barel per hari, lebih tinggi dibanding permintaan yang mencapai 88 juta barel per hari.

Meski harga minyak terus beranjak naik, negara-negara produsen besar seperti Arab Saudi tidak berdiam diri. Pada tanggal 24 Februari lalu, Arab Saudi telah menambah pasokan untuk mengisi kekosongan pasokan minyak dari Libya.

”Yang masih kita terus amati adalah jaminan pasokan buat kita. Selama ini alhamdulillah masih aman. Kita akan cermati. Setiap dua hari sekali kita rapat strategis. Setiap  hari kita mengamatinya,” tambah Darwin.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.