"Kami sudah membuat simulasi, kalau harga premium tetap Rp 4.500 per liter, maka kuota (BBM subsidi) akan lewat banyak," kata Menteri ESDM Jero Wacik dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR, Senin (26/3).
Perkiraan volume konsumsi BBM subsidi sebesar 47,9 juta KL tersebut dengan perincian, premium sebanyak 29,647 juta KL, kerosene 1,70 juta KL dan solar 16,629 juta KL.
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo menambahkan, prognosa kenaikan volume BBM bersubsidi tersebut merupakan hasil pembicaraan antara Kementerian ESDM, BPH Migas dan PT Pertamina.
"Berdasarkan perhitungan kami, realisasi premium dan solar untuk 3 bulan sudah di atas realisasi periode yang sama tahun 2011," tambahnya.
Menteri Keuangan Agus Martowardoyo menambahkan, jika volume konsumsi BBM bersubsidi meningkat menjadi 47,976 triliun, maka subsidi energi hampir mencapai Rp 300 triliun atau 20% dari total APBN 2012 yang mencapai Rp 1.500 triliun. Angka ini lebih tinggi dari besaran dana yang disediakan pemerintah untuk pembangunan infrastruktur yaitu 10% dari APBN.