Gas Untuk Domestik

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Senin (8/9), menjelaskan, kontrak penjualan gas ke luar negeri akan terus turun hingga 2022 mendatang.

"Penurunan (kontrak ke luar negeri) dilakukan secara bertahap karena masih ada kontrak yang ditandatangani," ujar Purnomo.

Produksi gas Indonesia, papar Purnomo, terbilang cukup besar dan masih akan terus meningkat hingga 2018, sebelum akhirnya akan menurun jika tidak ditemukan cadangan baru.

Peran minyak yang selama ini menjadi sumber penerimaan negara, akan digantikan oleh gas dan batu bara.

"Peluang gas dan batu bara cukup besar," kata Purnomo.

Diakui Purnomo, produksi minyak akan meningkat pada 2011-2012 mendatang. Namun setelah itu akan turun kembali. Ini sejalan dengan metode M King Hubbert yang menyatakan bahwa setelah produksi minyak mengalami masa puncak tahun 1975-1990-an, produksi akan mengalami penurunan. Produksi akan meningkat lagi lantaran ada teknologi baru, namun hal itu tidak akan berlangsung lama dan produksi akan kembali menurun.

Untuk RAPBN 2009, pemerintah mengajukan lifting gas 7.526 BBTUD atau 1,384 juta barel per hari setara minyak. 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.