Gas Bumi sebagai Jembatan Transisi Energi, Strategi Pemerintah Wujudkan Energi yang Lebih Bersih dan Murah Bagi Masyarakat

Berita



Jakarta,
Pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat salah satunya melalui swasembada energi, sesuai dengan program utama Presiden Prabowo. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad dalam acara Investor Daily Summit 2025 bertema "Energizing Indonesia: Powering Nation's Destiny" di Jakarta International Convention Center (JICC), Kamis (9/10).

Untuk mewujudkan swasembada energi tersebut, Pemerintah melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM, saat ini telah fokus untuk terus menjaga 4A Ketahanan Energi Nasional yaitu Availability , ketersediaan energi dan sumber energi baik dari dalam negeri maupun impor, Accessibility, kemampuan untuk mengakses sumber energi, infrastruktur energi, termasuk tantangan geografis dan geopolitik, Affordability keterjangkauan biaya investasi energi (biaya eksplorasi, produksi dan distribusi) dan keterjangkauan konsumen untuk membayar energi dan yang terakhir yaitu Acceptability, penerimaan masyarakat terhadap penyediaan energi terkait dengan lingkungan.

“Untuk mencapai 4A dimaksud maka Ditjen Migas bersama dengan stakeholder terkait terus mengupayakan langkah-langkah strategis mulai dari peningkatan lifting minyak dan gas bumi (migas), hilirisasi, hingga penerapan transisi energi secara berkelanjutan untuk mewujudkan swasembada energi,” papar Noor.


Sejalan dengan upaya transisi energi tersebut, Pemerintah terus mendorong optimalisasi pemanfaatan gas bumi untuk domestik sebagai jembatan dalam transisi energi, mengingat gas bumi memiliki jumlah yang memadai dan relatif lebih ramah lingkungan dibandingkan minyak bumi.

Optimalisasi pemanfaatan gas bumi domestik didukung dengan rencana pembangunan infrastruktur gas bumi yang bertujuan meningkatkan akses energi dan mendukung sektor strategis. Pembangunan infrastruktur gas bumi tersebut diantaranya seperti pembangunan pipa transmisi Cirebon – Indramayu sepanjang 245 km, Dumai-Sei Mangkei sepanjang 428 km (saat ini dalam proses tender) dan konversi pembangkit listrik.

“Infrastruktur ini diharapkan membawa dampak positif dalam pemenuhan energi pada sektor industri dan ketenagalistrikan. Hingga Juli 2025, tren pemanfaatan gas bumi untuk domestik telah mencapai 69% dari total pemanfaatan gas bumi,” papar Noor.

Pemanfaatan gas bumi domestik terbesar adalah pada sektor industri sebesar 25,32%, disusul untuk produksi LNG sebesar 13,06%, sedangkan untuk kelistrikan dan pupuk masing-masing sebesar 12,91% dan 12,20%. Hal ini menggambarkan bahwa rata-rata pemanfaatan gas bumi Indonesia didominasi oleh sektor industri dan pupuk.


“Pemerintah melalui Ditjen Migas Kementerian ESDM terus mengupayakan peningkatan lifting migas, hilirisasi, dan transisi energi secara berkelanjutan. Langkah-langkah strategis ini adalah bukti keseriusan Pemerintah untuk menjadikan sektor migas sebagai motor penggerak ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan dan keadilan energi bagi seluruh rakyat Indonesia,” pungkas Noor. (KDB)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 12910
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2025. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.