Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Mengalir di Prabumulih


Pengaliran gas bumi untuk rumah tangga di Kota Prabumulih, menurut Dirjen Migas A. Edy Hermantoro, merupakan kota ke 8 dari 13 kota yang telah rampung pembangunannnya.

"Kota-kota lainnya akan segera dialirkan gasnya dalam waktu dekat," ujar Edy.

Pembangunan infrastruktur ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman dan mudah pemakaiannya.

"Dengan menggunakan gas bumi, masyarakat dapat menghemat sekitar 50% dibanding menggunakan LPG," tambah Edy.

Pengaliran gas bumi ke rumah tangga, lanjut Edy, dilakukan secara bertahap hingga akhirnya 4.600 rumah tangga di Prabumulih dapat menikmati fasilitas ini.

Pembangunan infrastruktur gas kota, diharapkan juga dapat mengurangi beban subsidi BBM. Selain itu,  juga  meningkatkan pemanfaatan energi alternatif khususnya gas bumi dalam upaya mengurangi pemanfaatan minyak bumi dalam rangka memenuhi target diversifikasi energi sesuai dengan Peraturan Presiden No 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional.

Pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga telah dilaksanakan sejak tahun 2009. Sebagai pilot project adalah  Kota Palembang dan Surabaya. Hingga akhir tahun 2012, pemerintah telah membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga di Kota Tarakan. Depok, Bekasi, Sidoardjo, Sengkang, Rusun Jabotabek, Bontang,  Cirebon, Bogor, Jambi dan Prabumulih dengan total sambungan rumah yang telah dibangun lebih dari 57.000 sambungan rumah.

Gubernur Sumatera Selatan,  Alex Noerdin, menyambut gembira pengaliran gas bumi untuk rumah tangga di Kota Prabumulih ini. Ia mengharapkan agar lebih banyak lagi jaringan gas yang dapat dibangun  masyarakat Sumatera Selatan.

Menjawab keinginan itu, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo meminta agar Pemerintah Daerah dapat menggunakan dana APBD untuk membangun infrastrukturnya. Sedangkan Pemerintah Pusat akan membantu dari sisi penyediaan pasokan gas.

"Perlu berapa, mari diskusikan. Kami bantu gasnya. Pemerintah sungguh-sungguh berusaha agar ketergantungan terhadap BBM dapat dikurangi. Antara lain dengan konversi BBM ke gas," ujar Susilo.

Dalam kesempatan itu, Wamen juga meminta agar KKKS diharapkan dapat mendukung kebijakan konversi minyak ke gas bumi dengan menyisihkan sebagian kecil produksi gasnya karena secara volume kebutuhannya tidak besar, sekitar 0,5 MMMSCFD untuk lebih dari 20.000 sambungan rumah. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.