Gandeng Pemda, Pemerintah Tingkatkan Kerja Sama Energi dengan Negara Sahabat

“Seminar juga ditujukan untuk membuka komunikasi antara pemerintah daerah dengan potensi sumber daya energi dan Kedutaan Besar sebagai perwakilan negara-negara mitra Indonesia,” papar Kepala Bagian Kerja Sama Ditjen Migas Nita Wartini dalam laporannya.

Direktur Pembinaan Program Migas Agus Cahyono Adi ketika membuka acara itu mengatakan, Indonesia memiliki beragam sumber daya alam, termasuk sumber daya alam energ. Potensi ini dapat dimaksimalkan dengan menjalin kerja sama dengan negara-negara luar yang telah mengembangkan energi dengan lebih baik. “Pertemuan in diharapkan dapat menjadi ajang untuk berbagi pengalaman, teknologi dan bisnis dengan berbagai negara seperti Jepang, Korea dan Norwegia,” kata Agus.

Menurut dia, sinergi antar lembaga pemerintah serta pemerintah dengan para pelaku usaha baik di pusat maupun daerah, sangat penting sehingga hasil pembangunan tidak hanya dinikmati oleh sekelompok kecil pelaku usaha atau investor atau oleh sedikit daerah tertentu saja.

Untuk itu, pemerintah pusat dan daerah perlu terus-menerus memperbarui pemahaman dan kesepakatan bersama dalam membangun Indonesia. Kesepakatan ini dipandu oleh visi Indonesia jangka menengah dan jangka panjang. Arah pembangunan Indonesia dalam jangka panjang 2020-2025 telah ditetapkan dalam PP Nomor 79 tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, yang isinya antara lain bauran minyak ditetapkan sebesar 23% dan energi terbarukan yang sebelumnya 17%, ditingkatkan menjadi 23%.

Mengakhiri sambutannya, Agus Cahyono mengharapkan dukungan yang konstruktif dari semua pihak, negara-negara sahabat, pemerintah daerah , pelaku usaha dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menciptakan sinergi yang baik dalam pemanfaatan potensi energi dan kemampuan daerah melalui kerja sama yang efektif dan efisien.

Dalam acara ini, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Timur, Dewi J. Putri Atni, memaparkan, produksi minyak di Jawa Timur dihasilkan oleh 9 KKKS dengan total produksi mencapai 91.793 barel per hari pada tahun 2013. Produksi terbesar dihasilkan oleh Pertamina EP Aset 4 sebesar 29.544 barel per hari, disusul Mobil Cepu Ltd sebesar 26.257 barel per hari.

Untuk tahun 2014, produksi minyak per hari dari Januari hingag Juni mencapai 465.247 barel per hari, di mana produksi terbesar dari Mobil Cepu sebesar 144.007 barel per hari.

Sedangkan untuk gas bumi, produksinya pada tahun 2013 mencapai 630,94 MMSCFD yang dihasilkan oleh 10 KKKS. Produksi terbesar dihasilkan oleh Kangean Energy Ind. Ltd sebesar 268,74 MMSCFD dan Pertamina Hulu Energi (PHE)-WMO sebesar 114,58 MMSCFD. Untuk tahun 2014, hingga bulan Juni, produksi rata-rata, dengan produksi tebesar dari Kangean Energy sebesar 1.596,53 MMSCFD.

Sementara Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Riau, Januaris, menjelaskan, lifting minyak bumi Riau terbesar di Indonesia, mencapai 39% lifting minyak nasional. Lapangan minyak di Riau tersebar dalam 8 kabupaten, di mana produksi terbesar berlokasi di Baupaten Bengkalis sebesar 65.810.645 barel per hari.

Sedangkan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Timur, Bantolo, mengharapkan agar dapat dikembangkan gas untuk rumah tangga karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.