Energi Murah Dengan Gas Kota

Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso mengemukakan hal tersebut disela-sela raker dengan Komisi VII DPR, Rabu (26/9).

Dengan menggunakan gas kota seperti yang telah dirintis PT PGN di Palembang, Sumatera Selatan, masyarakat membayar 50-60% lebih murah ketimbang menggunakan elpiji.

"Adanya gas kota ini diharapkan dapat meningkatkan rasio gasifikasi atau meningkatkan jumlah masyarakat yang menggunakan gas," kata Luluk.

Untuk menyukseskan program gas kota ini, pemerintah akan membantu dengan cara membangun jalur pipa di daerah-daerah penghasil gas. Namun daerah mana saja yang akan menjadi pilot projectnya, Luluk menolak mengungkapkan.

"Ada beberapa daerah yang kami pertimbangkan. Tapi yang pasti daerah itu menghasilkan gas. Sangat ironis apabila ada daerah penghasil gas tapi tidak bisa menikmatinya. Ini yang mau kita ubah," kata Luluk.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, gas kota akan sangat membantu masyarakat yang ingin berlangganan. Di Palembang, sekitar 3000 rumah tangga masuk daftar antri untuk menjadi pelanggan gas kota yang dikelola PGN. Padahal tiap tahun, PGN hanya dapat menambah pelanggan sekitar 300 rumah tangga.

"Sejak PGN menjadi perusahaan terbuka, kami tidak lagi mendapat dana APBN. Padahal dana itu penting untuk pengembangan pelanggan baru," kata GM SBU I PT PGN Subanendro.

Meski demikian, lanjut Subanendro, pengembangan pelanggan baru tetap dilakukan melalui subsidi silang.
Hanya saja jumlahnya memang terbatas. (Copyright by Ditjen Migas).

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.