Enam Tahun Terakhir, Ditemukan 27 Sumur Migas

Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro dalam diskusi mengenai migas di Hotel Gran Melia, kemarin, mengemukakan, pada tahun 2006, berhasil ditemukan 3 sumur migas. Pada 2007 dan 2008, masing-masing ditemukan 6 sumur migas. Sementara pada 2009, hanya ditemukan 1 sumur migas. Sedangkan pada 2010 dan 2011, masing-masing ditemukan 3 sumur migas. Sementara pada 2012, ditemukan 5 sumur migas, terdiri dari 4 sumur gas dan 1 sumur migas.

Untuk pengembangan migas ini, lanjut Edy, membutuhkan biaya yang sangat besar yaitu sekitar US$ 100 juta per sumur. Padahal pada tahap eksplorasi, resiko dan biaya ditanggung kontraktor (KKKS). Biaya tidak akan dikembalikan jika dry hole (tidak ditemukan migas) atau migas yang ditemukan tidak ekonomis untuk dikembangkan. Pemerintah baru akan mengganti kalau suatu lapangan sudah berproduksi.

Berdasarkan catatan Ditjen Migas, pada tahun 1998-2007 terdapat 57 KKKS diterminasi tanpa melewati masa produksi. Biaya yang telah dikeluarkan KKKS totalnya mencapai US$ 1,38 miliar atau sekitar Rp 12,4 triliun. Hampir sebanding dengan anggaran konversi minyak tanah ke LPG tahun 2007 hingga 201.

”Ini menggambarkan bahwa untuk eksplorasi, biaya yang dibutuhkan sangat besar,” tambahnya.(Tursilowulan)

 

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.