Dorong Peningkatan Produksi Migas Melalui EOR

Pelaksana Tugas Dirjen Migas A. Edy Hermantoro di Kementerian ESDM usai acara Serah Terima Jabatan Wamen ESDM, menjelaskan, sejumlah KKKS telah melakukan EOR.  Antara lain PT Medco E&P di Lapangan Kaji-Semoga, Rimau Asset, Sumatera Selatan  yang diharapkan memberikan tambahan produksi minyak sebesar 1.200 barel minyak per hari (BOPD) dan Lapangan Surfaktan Minas, Rumbai, Provinsi Riau, yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) dengan biaya US$ 165 juta.

"Dengan EOR ini diharapkan dapat meningkatkan produksi migas", kata Edy.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini di Kutai Kertanegara, Kamis (17/1), mengatakan, untuk melakukan EOR, diperlukan  biaya yang cukup besar. Akibatnya, harga minyak yang dihasilkan nantinya akan tinggi. Namun hal ini harus dilakukan dan hasilnya dapat dinikmati 3-5 tahun mendatang. 

EOR  termasuk dalam upaya Pemerintah meningkatkan produksi migas jangka menengah.

Untuk jangka panjang, Pemerintah akan mendorong KKKS melakukan eksplorasi dan "menjewer" KKKS yang tidak melaksanakannya. Hasil kegiatan eksplorasi ini baru dapat dinikmati 10-20 tahun mendatang. 

"Minyak yang kita nikmati sekarang karena pendahulu kita menanamnya. Kita harus melakukan hal ini juga untuk anak cucu kita", tambah Rudi.

Sementara untuk jangka pendek, Pemerintah mengharapkan produksi dari lapangan-lapangan baru seperti South Mahakam.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.