“Kami optimis akan dapat
mendistribusikan paket program konversi LPG 3 Kg sesuai yang sudah ditargetkan,
sejalan dengan waktu yang tersisa hingga berakhirnya tahun 2009," ujar Deputi
Direktur Pemasaran dan Distribusi Pertamina Hanung Budya.
Sejak bergulirnya program konversi Mitan ke LPG 3 Kg (2007-2009), PT Pertamina
(Persero) telah mendistribusikan paket sebanyak 42.490.544. Dengan langkah
tersebut maka akumulasi penarikan Minyak tanah telah mencapai 7.452.056 KL.
Tahun 2009 penarikan Minyak tanah melampaui target yang sudah ditetapkan yaitu
sebanyak 5.214.709 KL (125%) dari yang ditargetkan dalam APBN sebanyak
4.168.062 KL, begitupula dengan refill
dan perdana LPG yang mencapai 1.743.922 MT (104%) dari target sebanyak 1682.234
MT, ujar Hanung Budya.
Progress konversi hingga 21
Desember 2009, tujuh wilayah sudah dinyatakan clossed and dry minyak tanah bersubsidi yaitu, Banten,
DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah (kecuali Kab. Rembang dan
Kab. Pekarongan), Bali (kecuali Kab. Klungkung) dan Sumatera Selatan. Sedangkan
wilayah lainnya seperti Kep. Riau (77%), Lampung (62%), Sumatera Utara (92%),
Kalimantan Barat (86%), Jawa Timur (85%), Kalimantan Timur (94%) dan
Sulawesi Selatan (94%) masih dalam status clossed
namun belum dry (belum
seluruhnya ditarik).
Lebih lanjut menurut Hanung, sejak bergulirnya program konversi mitan ke LPG
penghematan subsidi secara gross
mencapai Rp. 22,4 Triliun dengan biaya keseluruhan program konversi hingga 21
Desember 2009 sebesar Rp. 10,07 triliun. Untuk tahun 2010 dimana program
konversi akan berakhir pemerintah mentargetkan distribusi paket sekitar 10 juta
sehingga total estimasi penerima paket Rumah Tangga sejak awal hingga akhir
program konversi sebesar sekitar 53 juta paket diluar Papua, Maluku dan NTT.
“Khusus untuk wilayah Nusa tenggara Barat (NTB), program konversi hanya akan
dilakukan di Pulau Lombok karena permasalahan logistik, jadi untuk wilayah yang
tidak terkena program konversi masih akan dilakukan distribusi minyak tanah
bersubsidiâ€Â, lanjut Hanung Budya.