Disparitas Harga Tinggi, Penyelundupan BBM Marak Terjadi

Hal ini diungkapkan Menteri ESDM Jero Wacik sebelum melakukan Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (17/9).

"Penyelundupan BBM subsidi marak karena harga BBM subsidi terlalu murah, Rp 4.500 per liter, jauh lebih murah dari BBM non subsidi," ujar Jero Wacik menanggapi adanya penyelewengan BBM subsidi sebanyak 1.700 kiloliter (KL) di Kalimantan Selatan yang dilaporkan BPH Migas beberapa waktu lalu.

Jero Wacik menuturkan, penyelundupan BBM subsidi ada dan jumlahnya makin banyak walaupun sudah banyak yang tertangkap. Hal ini salah satunya disebabkan oleh makin lebarnya disparitas harga antara BBM subsidi dengan BBM non subsidi.

Dikatakan Jero Wacik, dengan semakin lebarnya disparitas harga BBM subsidi dengan non subsidi (Pertamax) yang kini sudah mencapai Rp 9.700 per liternya, orang menjadi semakin nekat untuk melakukan tindak penyelundupan.

"Kita sudah tangkap mereka, tapi yang menyelundup makin banyak lagi, semakin banyak akal-akalan mereka,”  kata Jero.

Menteri ESDM menyatakan pihaknya sudah meminta kepada aparat keamanan dan TNI untuk menangkap dan menindak tegas para penyelundup tersebut.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.