Dirjen Migas Terima Kunjungan Delegasi Yaman

Nada Mahmud menyatakan, sejak beberapa tahun terakhir ini, negaranya telah mengembangkan minyak dan gas bumi. Agar pengembangannya dapat meningkat pesat, maka dilakukan studi banding ke negara-negara yang bisnis migasnya cukup maju, seperti Indonesia.

”Kami terutama ingin mengetahui mengenai sistem kontrak kerja sama, pengembangan LNG dan jual beli gas untuk ekspor dan domestik,” katanya.

Dirjen Migas Edy Hermantoro menjelaskan, Indonesia telah mengembangkan migas sejak lama. Di awal pengembangannya, sebagian besar hasil migas diekspor untuk pendapatan negara. Seiring dengan meningkatnya ekonomi dalam negeri, kebutuhan migas untuk domestik juga meningkat. Saat ini, sebagian produksi migas digunakan untuk dalam negeri.

”Karena kontrak jual beli gas dulu dilakukan dalam jangka panjang, maka kami melakukan negosiasi ulang agar sebagian produksi migas yang terkontrak itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik,” jelas Edy.

Harga jual gas untuk domestik, saat ini cukup baik yaitu sekitar US$ 5-10 per MMBTU. Tergantung pada lokasi lapangan migas.  Sebagian produksi migas masih dieskpor untuk pemasukan negara. Dalam menentukan prosentase produksi migas yang akan diekspor maupun domestik, lanjut Edy, didasarkan pada perhitungan keekonomian lapangan.

Lebih lanjut Edy mengemukakan, saat ini produksi minyak Indonesia mengalami penurunan secara alamiah karena lapangan-lapangannya berusia tua. Agar penurunan tidak terlalu besar, pemerintah melakukan pelbagai upaya, antara lain dengan EOR.

”Dengan menggunakan EOR, kami harapkan produksi kembali meningkat,” ucapnya.

Berbeda dengan minyak, produksi gas  Indonesia terus meningkat. Indonesia juga mulai mengembangkan migas non konvensional seperti gas metana batubara (CBM) dan shale gas, untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Dalam kesempatan itu, Delegasi Yaman juga menanyakan mengenai prosentase bagi hasil untuk Pemerintah dan KKKS serta cara memasok migas di daerah-daerah pelosok.

Di akhir pertemuan, kedua belah pihak menyepakati untuk membentuk working group bidang migas untuk meningkatkan kerja sama.(Tursilowulan)

 

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.