Pembangunan infrastruktur gas bumi untuk rumah tangga,
menurut Evita, bertujuan agar daerah dapat mencapai kemandirian energi yang
berasal dari kawasan itu sendiri. Hanya daerah-daerah yang memiliki gas bumi
saja yang dapat dibangun jaringan gas. Program ini sukar dijalankan di daerah
yang tidak memiliki gas bumi karena salah satu tujuannya adalah memberikan gas
yang murah bagi rumah tangga.
“Jika dibandingkan dengan LPG sekalipun, masih lebih
murah. Apalagi jika dibandingkan dengan minyak tanah,†katanya.
Peningkatan pemanfaatan gas bumi sejalan dengan kebijakan energi mix, di mana pada tahun 2025,
peran gas bumi ditingkatkan dari 28,7% menjadi 30%. Terkait
dengan terus menurunnya produksi minyak bumi,
perlu dilakukan perubahan paradigma dari minyak bumi ke gas, dari barat
ke timur.
â€ÂDulu kita banyak sekali
melakukan eksploitasi untuk minyak bumi. Tapi sekarang yng banyak ditemukan gas
bumi. Dulu ekploitasi migas banyak melakuakn di Indonesia bagian Barat, sekarang di Indonesia bagian Timur,†tambah Evita.
Pembangunan infrastruktur gas
bumi untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional. Hingga
saat ini, telah dibangun jaringan gas di Palembang, Surabaya, Tarakan, Depok,
Bekasi, Sidoardjo, Bontang, Sengkang dan rumah susun Jabodetabek.