Kesepakatan lain pada rapat kerja yang dipimpin Airlangga
Hartarto dan berlangsung Selasa (2/6) siang hingga malam tersebut, volume bahan
bakar minyak (BBM) bersubsidi mencapai 36.504.779 kilo liter. Besaran ini sudah
termasuk bahan bakar nabati (BBN) yang dicampurkan dengan BBM bersubsidi
sebesar 777.075 kilo liter.
"Jika dikurangi volume BBN tersebut, maka volume BBM
bersubsidi untuk 2010 sebesar 35.727.704," papar Dirjen Migas Departemen
ESDM Evita H. Legowo.
Volume LPG bersubsidi disetujui sebesar 2.973.342 ton.
Meningkat dibanding 2009 sebesar 1.600.000 ton.
Alpha BBM bersubsidi disetujui antara Rp 573,83 per liter
sampai dengan Rp 587,31 per liter, dengan ICP antara US$ 45-70 per barel.
Rapat juga menyetujui subsidi BBN yang diajukan pemerintah
yaitu maksimal Rp 2.000 per liter dengan volume bioetanol sebesar 214.514 kilo
liter dan 562.534 kilo liter untuk biodiesel, sehingga total subsidi BBN
mencapai Rp 1,554 triliun. Persetujuan ini diberikan dengan catatan revisi Perpres No
71 Tahun 2005 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Jenis
Bahan Bakar Minyak Tertentu