DPR Minta Lifting Minyak Naik, Pemerintah Ingin Realistis

Permintaan DPR diajukan dalam rapat kerja Panitia Anggaran DPR dengan pemerintah yang diwakili Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Depkeu Anggito Abimanyu, kemarin petang.

 

Menurut DPR, perhitungan lifting 2009 sebesar 997.000 dengan perhitungan 927.000 barel per hari ditambah swap Chevron dengan ConocoPhillips sebesar 50.000 dan tambahan 20.000 barel per hari dari Blok Cepu yang akan mulai berproduksi Desember 2008.

 

Namun menurut Dirjen Migas Evita H. Legowo, agak sukar bagi pemerintah untuk menaikkan lifting dari 950.000 barel per hari mengingat penurunan alamiah lapangan-lapangan minyak Indonesia. Secara alamiah, penurunan produksi lapangan minyak Indonesia per tahun sekitar 12%. Dengan bantuan teknologi, penurunan bisa ditekan menjadi 9%.

 

“Kami ingin realistis. Karena kalau kita berubah (lifting), tempatnya Pak Anggito (Depkeu) akan repot kalau tidak tercapai,” tutur Evita.

 

Menurut Anggito Abimanyu, setiap terjadi ketidaksesuaian realisasi lifting sebesar 10.000 barel per hari dari asumsi dalam anggaran, dibutuhkan Rp 3 triliun dana cadangan risiko fiskal pada harga ICP US$ 100 per barel, agar tidak perlu mengubah anggaran.

 

Undang KKKS

Berkaitan dengan penetapan lifting minyak ini, Panitia Anggaran DPR mengundang 5 KKKS utama dalam suatu rapat kerja, kemarin pagi. Lima KKKS tersebut adalah PT Chevron Pacific Indonesia (CPI), PT Pertamina EP, Medco, ExxonMobil dan ConocoPhillips.

 

Dalam paparannya, sebagian besar KKKS menyebutkan kapasitas produksi mereka menurun karena kebanyakan lapangan yang beroperasi merupakan lapangan tua. Sebagai contoh, produksi Chevron tahun 2009 diperkirakan turun menjadi 380.200 barel per hari. Tahun ini, produksi perusahaan itu juga diperkirakan hanya sekitar 405.000 barel per hari, di bawah target pemerintah sebesar 408.000 barel per hari.

 

Sedangkan Medco mengklaim produksinya akan turun sekitar 6-7% dari 33.000 barel per hari menjadi 30.000 barel per hari.

 

Jika KKKS mengklaim produksinya turun, Pertamina menyatakan produksinya akan mengalami kenaikan sebesar 6,2% tahun depan. Produksi Pertamina diperkirakan naik dari 118.221 barel per hari menjadi 125.500 barel per hari.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.