DPR Minta Dana Penghematan Subsidi Untuk Bangun Infrastruktur


Rapat kerja yang dipimpin Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana tersebut, juga meminta Menteri ESDM,  BPH Migas dan PT  Pertamina melakukan pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi secara lebih optimal agar meminimalkan over kuota BBM di tahun 2013.

Menteri ESDM, BPH Migas dan PT Pertamina juga diminta melakukan upaya-upaya untuk meminimalisir penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi. Antara lain dengan mengefektifkan kembali Tim Terpadu Pengawasan BBM dan memberikan laporan secara berkala.

Terakhir, Komisi VII meminta Menteri ESDM   segera menyiapkan dasar hukum agar Sistem Monitoring dan Pengendalian (SMP) Bahan Bakar Minyak dapat dilaksanakan secara efektif.

Dalam paparannya dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Menteri ESDM Jero Wacik mengungkapkan, selama bulan Januari hingga April 2013, realisasi penyaluran BBM bersubsidi mencapai 14,91 juta KL. Perinciannya, Premium 9,48 juta KL, minyak tanah 0,37 juta KL dan solar 5,06.

Hingga akhir tahun 2013,  konsumsi BBM bersubsidi diperkirakan mencapai 48 juta KL atau 104,33% terhadap kuota tahun 2013 yang ditetapkan sebesar 46,01 juta KL.

Peningkatan realisasi BBM bersubsidi disebabkan oleh meningkatnya penjualan kendaraan bermotor yaitu mobil sekitar 1,1 juta unit per tahun dan motor 7,1 juta unit per tahun.

Selain itu, tingginya disparitas harga BBM bersubsidi dengan non-subsidi yang mengakibatkan migrasi pengguna BBM non-subsidi ke BBM subsidi dan masih adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi.

Peningkatan realisasi BBM bersubsidi juga disebabkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,2% serta kebijakan pelarangan penggunaan BBM bersubsidi untuk kendaraan dinas, kendaraan perkebunan, kehutanan dan pertambangan serta kapal barang belum optimal. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.