DESDM Optimis Target 927 Ribu Tercapai

Selama Januari hingga Maret 2008, rata-rata produksi minyak Indonesia lebih dari 970.000 barel per hari. Produksi Januari 955.487 barel per hari, Februari 992.326 barel per hari dan Maret 982.540 ribu barel per hari.
 
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro ketika menutup raker sub sektor migas di TMII, mengemukakan, setiap penurunan produksi 10.000 barel, potensi penerimaan berkurang Rp 2 triliun. Namun pemerintah optimis produksi minyak bisa mencapai 927.000 barel per hari.
 
Lebih lanjut Purnomo mengungkapkan, peningkatan produksi minyak merupakan tugas utama sektor ESDM. Hal itu juga disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam beberapa kesempatan, termasuk dalam sidang kabinet Rabu (16/4) malam.
 
Dalam sidang kabinet tersebut, menurut Purnomo, ia menyampaikan bahwa dari sisi suplai, potensi peningkatan produksi cukup besar. Namun untuk mengubah comparative advantage menjadi competitive advantage perlu pemberdayaan. Kalau tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, maka target tersebut tidak akan tercapai.
 
Tantangan yang dihadapi sektor ESDM, lanjutnya, jauh lebih besar dibanding masalah pangan yang juga menjadi perhatian pemerintah saat ini. Masalah pangan, katanya, sudah mengerucut ke permasalahan ketersediaan lahan. Sementara tantangan sektor ESDM, selain soal subsidi yang membengkak akibat kenaikan harga minyak, juga masalah dengan pemerintah daerah, kehutanan dan fiskal.
 
"Kata kuncinya koordinasi, tapi ini tidak mudah dilaksanakan," katanya.
 
Karena itulah, kata Purnomo, pihaknya meminta lex specialist.
Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.