Catur Dharma Energi

Catur dharma energi tersebut adalah pertama, peningkatan produksi minyak dan gas bumi dengan cara mempermudah atau menyederhanakan perizinan dan memberikan insentif fiskal untuk kegiatan eksplorasi migas. Ini harus dilakukan karena eksplorasi bukan hal yang mudah, memerlukan biaya tinggi dan teknologi  canggih.

"Kalau ingin (eksplorasi) ini sukses, permudah orang-orang yang mau lakukan eksplorasi," ujar Wacik.

Terkait dengan penyederhanaan perizinan, pemerintah sedang dilakukan audit perijinan bidang eksplorasi yang jumlahnya  sekitar 60. Izin-izin ini dipilah, mana yang penting dan sebaliknya. Izin ini dibagi dalam 8 kelompok.

"Kalau dari puluhan ini bisa disederhanakan, bisa lebih cepat lakukan eksplorasi," tambahnya.

Sementara itu mengenai insentif fiskal, Wacik menyadari hal tersebut bukan perkara mudah karena terkait dengan instansi lainnya. Meski demikian, Kementerian ESDM akan berjuang untuk memperoleh insentif fiskal bagi kegiatan eksplorasi.

Tugas besar kedua adalah mengurangi pemakaian BBM. Saat ini, sebagian pasokan BBM untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri berasal dari impor.

Kebijakan yang dilakukan untuk menekan impor BBM, antara lain dengan mandatori biodiesel untuk bahan bakar transportasi serta pembangkit listrik.

Pemerintah juga melarang pembangkit listrik yang baru menggunakan BBM serta menggantinya dengan gas, batubara dan energi baru terbarukan.

Catur dharma ketiga yaitu mendorong secara masif pengembangan energi baru terbarukan seperti geothermal, panas bumi, angin, air dan tenaga surya.

Keempat, gerakan hemat energi. Bangsa Indonesia, masih dikategorikan sebagai negara yang belum hemat energi. Untuk mendukung penghematan energi ini, pemerintah tengah mempersiapkan aturan-aturan agar masyarakat dapat melakukan penghematan.

Lebih lanjut Wacik mengatakan, berdasarkan data pemerintah, konsumsi BBM bersubsidi cenderung turun setelah harga BBM dinaikkan beberapa bulan silam. Dampaknya, pada tahun ini volume BBM subsidi tidak melampaui kuota yang telah ditetapkan DPR.   

"Jadi bangsa Indonesia  sudah  mau hemat kalau  dirasa mahal harganya," ucap Wacik.

Gerakan hemat energi lainnya adalah menghemat penggunaan listrik di rumah tangga dengan mematikan lampu dan AC jika tidak dipergunakan. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.