Acara rutin tahunan ini
mengambil tema, â€ÂRamadhan sebagai
peningkatan kualitas ibadah dan sarana budaya hidup hematâ€Â. Selain diisi dengan
ceramah oleh Prof. Dr. Umay D. Dja’far
Shiddieq, acara juga diisi dengan pemberian santunan kepada 50 anak yatim-piatu
yang merupakan putra-putri karyawan Ditjen Migas serta masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan tersebut,
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo mengatakan, bulan suci ramadhan
merupakan saatnya umat muslim berupaya meningkatkan ibadah. Demikian pula yang
dilakukan di lingkungan Ditjen Migas. Di Masjid Al Ikhlas yang dimiliki oleh
Ditjen Migas, setiap pagi diselenggarakan kegiatan belajar membaca Al Qur’an.
Selain itu, pada siang hari, dilakukan sholat dzuhur dan ashar berjamaah serta
ceramah agama.
Sementara Prof. Dr.Umay D Dja’far Shiddieq dalam ceramahnya mengenai
sinergi doa dan kerja, meminta agar umat muslim giat bekerja untuk memperoleh
rejeki tanpa melupakan doa. Menurutnya, manusia yang hanya mencari kesenangan
dunia, maka di akherat dirinya tidak akan mendapat apa-apa. Bekerja tanpa
berdoa disebut sombong. Sebaliknya, berdoa tanpa bekerja disebut sombong.
â€ÂKarena itu, sebaiknya ada
keseimbangan antara bekerja dan berdoa. Semua kegiatan yang dilakukan
di dunia, semata-mata karena Allah,†katanya.
Dalam menjalani hidup, lanjutnya
ada 3 tujuan harus dicapai yaitu bahagia dunia, bahagia akherat dan bebas api
neraka.
Prof. Dr. Umay D. Dja’far Shiddieq juga menekankan pentingnya
hidup hemat. Menggunakan BBM secara hemat, juga merupakan ibadah kepada Allah
SWT.
Usai buka puasa bersama, acara
dilanjutkan dengan shalat magrib dan taraweh berjamaah.