Berbelitnya Perizinan, Jadi Keluhan Investor


Usai pertemuan, kepada pers Hatta menjelaskan, banyaknya perizinan migas yang berbelit-belit, menjadi keluhan investor. Investasi yang dimulai sekarang, membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan eksplorasi. Hal ini merugikan kedua belah pihak karena gas yang dibutuhkan, tidak keluar-keluar.


“Padahal, kita menargetkan mengeluarkan (produksi) gas sampai 1 juta barel,” tambahnya.


Dalam kesempatan itu, Hatta mengeluhkan sulitnya memangkas perizinan. Ini membuat orang atau investor melihat untuk mengurus segala sesuatunya harus menggunakan uang. Hal tersebut tentunya merugikan negara.


Untuk mengatasi permasalahan yang timbul di bidang investasi, pemerintah telah membentuk desk khusus yang nantinya akan melakukan pertemuan bulanan untuk memecahkan masalah secara lebih fokus dan spesifik.


“Jadi kalau ada hambatan-hambatan yang menganggu, kita bicarakan secara spesifik sampai keluar rekomendasinya apa,” kata Hatta.


Kunjungan Delegasi AS ini merupakan kegiatan rutin bertemu dengan pimpinan negara-negara di ASEAN, termasuk beberapa menteri. Hal-hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut, selain berkonsultasi, dibahas pula mengenai dukungan AS terhadap MP3EI, tindak lanjut APEC serta dukungan untuk meningkatkan industri dalam negeri.  (TW)


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.