Beberapa Negara OPEC Desak Pangkas Produksi

Arab Saudi sebagai negara pengekspor minyak terbesar OPEC, menolak keras usulan pemotongan produksi. Sedangkan Iran, negara pengekspor minyak terbesar ke 2 OPEC, mendesak pemotongan produksi sebanyak 2 juta barel per hari.

Menurut Menteri Perminyakan Iran Gholam Hossein Nozari, pemangkasan tersebut akan menstabilkan harga minyak karena pada saat krisis, permintaan pun menurun.

Negara OPEC lain yang mendukung pemangkasan produksi adalah Libya, Venezuela, dan Qatar.

Sedangkan menurut PM Inggris Gordon Brown, pemangkasan produksi akan menyebabkan negara-negara pengkonsumsi minyak makin terpuruk
karena menyebabkan peningkatan harga minyak.
Pertemuan darurat OPEC dilakukan untuk membicarakan harga minyak yang terus turun akibat krisis global.
 
"Pertemuan akan sangat penting di tengah krisis
keuangan global, di mana banyak negara yang terkena dampaknya," kata Presiden OPEC Chakib Khelil.

Untuk harga minyak, pada perdagangan kemarin mengalami sedikit peningkatan. Minyak jenis Brent untuk pengiriman Desember naik menjadi US$ 65,90
per barel sedangkan untuk jenis light sweet naik menjadi US$ 68,12 per barel.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.