Banyak Pengkritik DESDM Tak Tahu Masalah

Oleh karena itu, menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam sambutannya pada seminar di Ditjen Migas, dirinya sangat senang ketika berkesempatan menjelaskan pelbagai hal mengenai industri migas di hadapan Wapres Jusuf Kalla, para menteri dan KKKS kemarin di Istana Wapres, kemarin.

"Senang sekali-sekali bisa menjelaskan bahwa industri migas itu tidak seperti tempe atau beras," katanya.

Departemen ESDM, lanjutnya, setuju dan mendukung peningkatan produksi migas. Namun perlu diingat, industri migas termasuk industri tua di mana banyak lapangan di Indonesia termasuk lapangan tua.

"Produksi migas turun sejak 1995 dan sampai sekarang belum bisa naik lagi. Mungkin memang sulit, kecuali ditemukan lapangan-lapangan baru yang besar. Kondisi dipersulit karena penurunan kemampuan lapangan rata-rata 12% per tahun," jelasnya.

Setelah Lapangan Cepu, hingga kini belum ditemukan cadangan-cadangan yang spektakuler. Dari Lapangan Cepu, diperkirakan dapat diproduksi 160.000 barel minyak per hari.

Mengenai subsidi BBM, Departemen ESDM dikritik tidak memiliki konsep untuk mengurangi subsidi BBM. Padahal, tutur Purnomo, telah ada Propenas di mana direncanakan tahun 2004 sudah tidak ada lagi subsidi BBM.

"Sistem yang ada sudah oke, tapi begitu masuk operasional sangat sulit," keluh Purnomo.

Dikatakan Purnomo, tantangan yang paling besar adalah birokrasi karena terkadang komando tidak bisa dari satu orang.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.