Pembangunan ini dilakukan untuk mengatasi terbatasnya jaringan pipa
distribusi gas di daerah-daerah yang memiliki aktivitas transportasi
tinggi.
Demikian dikemukakan Direktur Pembinaan Program Migas Heri Poernomo di Hotel Bidakara, Selasa (12/2).
Selain membangun pipa distribusi gas yang terintegrasi, Pemerintah juga menyediakan Rp 237,425 miliar untuk membangun SPBG terintegrasi.
"Pembangunan
SPBG ini diharapkan dapat menyerap pasokan gas yang telah disediakan
pemerintah yang saat ini berstatus idle karena tidak dapat
dimanfaatkan," ungkap Heri.
Sekadar mengingatkan, untuk tahun
2012, Pemerintah telah menyiapkan pasokan gas sebesar 35,5 MMSCFD untuk
keperluan konversi dari BBM ke bahan bakar gas di sektor transportasi. Rencananya, Pemerintah
akan membagikan 14.000 unit konverter kit dan membangun beberapa SPBG.
Namun program ini tidak berjalan lancar sehingga pasokan gas tersebut
tidak termanfaatkan.
"Jika ada swasta yang siap membangun SPBG, kami siap memberikan gasnya," tegas Heri.
Selain
membangun pipa distribusi gas dan SPBG, lanjut Heri, konversi BBM ke
bahan bakar gas di sektor transportasi juga memerlukan kesiapan
kendaraan yang dilengkapi konverter kit agar dapat memanfaatkan
ketersediaan gas. Kementerian ESDM telah menginisiasi kegiatan pembagian
dan pemasangan konverter kit untuk kendaraan umum dan pemerintah.
Dengan terbitnya Perpres No 64 Tahun 2012, maka pengaturan, pengawasan
dan verifikasi terhadap pelaksanaan kegiatan pemasangan konverter kit
dilakukan oleh Menteri Perindustrian.
Sementara itu mengenai
kebijakan harga gas, menurut Heri, seyogyanya dapat mengakomodasi
keekonomian di sisi kegiatan hulu migas dan memperhatikan daya beli
masyarakat. Dalam menetapkan harga bahan bakar gas untuk transportasi,
Kementerian ESDM menggunakan basis formula gas.
Konversi BBM ke
bahan bakar gas dilakukan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional,
baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Sumber daya minyak
yang semakin menipis, mendorong diversifikasi energi serta mendukung
penggunaan energi yang lebih bersih seperti gas bumi. Diversifikasi BBM
ke bahan bakar gas juga bertujuan meminimalkan penyalahgunaan BBM
subsidi dan efisiensi anggaran pemerintah serta mengurangi beban biaya
bahan bakar pemilik kendaraan.