Demikian asumsi makro RAPBN 2011 yang dikemukakan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono pada Pidato Nota Keuangan di hadapan anggota DPR dan
DPD, Senin (16/8) siang.
Untuk penerimaan negara, pemerintah menargetkan dari
sektor perpajakan sebesar Rp 839,5 triliun atau 77% dari total pendapatan
negara tahun 2011 yang ditargetkan mencapai 1.086 triliun atau naik 9,5%
dibandingkan APBN-P 2010.
Sementara untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun
2011 direncanakan mencapai 243,1 triliun atau menyumbangkan lebuh dari 22% dari
total pendapatan negara dan hibah, Caranya, dengan meningkatkan lifting migas.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Agus
Martowardojo mengungkapkan, anggaran subsidi BBM tahun 2011 mencapai Rp 90,8
triliun, naik Rp 3,9 triliun dari tahun ini yang mencapai Rp 88,9 triliun.
Target konsumsi BBM juga naik menjadi 36,77 juta kiloliter.
Total subsidi yang dianggarkan pemerintah untuk tahun 2011
mencapai Rp 184 triliun, turun Rp 16,5 triliun atau 8,2% dibandingkan tahun
2010 yang mencapai 201,3 triliun. Sebagian besar subsidi disalurkan ke dalam
subsidi energi sebesar 72,4% yang terdiri dari BBM dan listrik. Sisanya 27,6%
disalurkan untuk subsidi non energi berupa pangan, benih, subsidi pajak dan
lainnya.