Ancaman Resesi AS, Harga Minyak Turun

Harga minyak mentah di pasar New York untuk pengiriman Februari, turun menjadi US$ 92,46 per barel. Pada Jumat (11/1) lalu, harga minyak jenis tersebut bertengger di US$ 92,69 per barel atau turun sekitar US$ 1,02 dari waktu sebelumnya.

Harga basket OPEC pada sepekan terakhir juga menunjukkan penurunan. Basket OPEC pada Kamis (10/1) mencapai US$ 90,01 per barel dan hari sebelumnya (Rabu (9/1)) sekitar US$ 92,28 per barel.

“Ada banyak berita mengenai Iran dan Nigeria yang dapat meningkatkan harga minyak. Namun pasar Asia saat ini lebih fokus pada ‘kesehatan’ ekonomi AS,”  kata Gerar Burg, analis di National Bank of Australia (NAB) di Melbourne, seperti dikutip Reuters.

Menurut Sucden, analis Andrey Kryuchenkov, kecemasan yang sangat tinggi tentang potensi resesi di AS dan penurunan tingkat pertumbuhan memberikan tekanan turun di pasar. Investor cemas bahwa penurunan di AS dapat menyebar ke pasar yang lebih luas dan menyeret perekonomian global.

Sementara itu, ancaman kerusuhan juga mengintai Nigeria yang merupakan produsen minyak utama. Sebuah kelompok di Delta Niger menyatakan telah memasang alat peledak yang dapat membakar tanker di pusat minyak utama Nigeria, Port Harcourt.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.