“Angka yang disampaikan pemerintah untuk usulan perubahan
besaran alpha BBM bersubsidi tahun 2011 sebesar Rp 595,46 per liter,†kata Effendi
Simbolon yang bertindak sebagai pemimpin raker.
Keputusan ini, lanjutnya, menjadi pertimbangan bagi DPR
dan pemerintah untuk pembahasan RAPBN 2012 yang dimulai dua bulan lagi.
“Dua bulan ke depan, kita sudah akan membahas RAPBN 2012.
Tentu kita terbuka untuk diskusi bila
besarannya itu akan disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah,†ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah mengusulkan kenaikan alpha BBM
bersubsidi Rp 50 per liter mulai Agustus 2011. Jika alpha BBM bersubsidi jadi
dinaikkan Rp 50 per liter, dalam perhitungan pemerintah, rata-rata alpha BBM
bersubsidi dari Januari hingga Desember 2011 mencapai Rp 618,68 per liter.
Menurut Darwin, usulan kenaikan alpha ini dilatarbelakangi
karena PT Pertamina sebagai pelaksana PSO, mengalami kerugian dalam 2 tahun
terakhir. Pada tahun 2009, kerugian Pertamina mencapai Rp 4,9 triliun.
Sedangkan pada 2010, kerugiannya mencapai Rp 2,5 triliun. Di sisi lain, sebagai
badan usaha, BUMN itu juga dituntut untuk memberikan keuntungan. Ini sesuai
dengan UU No 19 tahun 2003 tentang BUMN.
Jika alpha BBM bersubsidi jadi dinaikkan Rp 50 per liter,
dalam perhitungan pemerintah, rata-rata alpha BBM bersubsidi dari Januari
hingga Desember 2011 mencapai Rp 618,68 per liter.
Setelah mendengarkan berbagai masukan anggota DPR dan
melakukan diskusi internal, Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh di akhir rapat
kerja menyepakati besaran alpha BBM bersubsidi 2011 tetap Rp 595,46 per liter.
Menurutnya, perihal alpha masih perlu didalami secara lebih komprehensif.