“Penyaluran gas ke
domestik terus mengalami peningkatan rata-rata sembilan persen sejak tahun
2003,†kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Elan Biantoro dalam siaran persnya di
Jakarta, Minggu (9/2).
Pada 2012, porsi gas domestik sebesar 3.550 BBTUD atau 49,5%. Alokasi ini naik
menjadi 3.774 BBTUD atau 52,1% pada 2013. Sementara itu, volume gas yang
diekspor terus mengalami penurunan dari 3.631 BBTUD atau 50,5% pada 2012,
menjadi 3.402 BBTUD pada 2013 atau 47,9%. Pada 2014, alokasi turun lagi menjadi
3.393 BBTUD atau 42,7%.
Menurut Elan, bagian terbesar alokasi gas domestik digunakan untuk keperluan
industri, kelistrikan dan pupuk yaitu mencapai 45% pada tahun 2013.
Sementara sektor lainnya seperti industry, pada tahun 2013 memanfaatkan gas
bumi terbesar dengan porsi 19% atau sebesar 1.316 BBTUD, sedangkan listrik
memanfaatkan alokasi LNG dan gas bumi sebanyak 1.097 BBTUD atau 16% dari total produksi gas. Sedangkan untuk
pabrik pupuk, yang saat ini dalam tahap pembangunan beberapa pabrik pupuk baru
dalam rangka revitalisasi memanfaatkan gas, sebesar 735 BBTUD atau sebesar 10%.
Langkah yang diambil untuk meningkatkan pasokan untuk domestik, antara lain
optimalisasi pengiriman gas alam cair (LNG) untuk domestik. Tahun ini, komitmen
pasokan LNG domestik mencapai 38 kargo, lebih tinggi dari realisasi tahun 2013
yang sebanyak 25 kargo. Hal ini karena mulai 2014 ada pasokan LNG untuk FSRU
Lampung. Kilang Tangguh yang dikelola BP Berau Limited akan memasok 16 kargo
LNG untuk domestik. Rinciannya, FSRU Jawa Barat 5 kargo, PT Pupuk Iskandar Muda
dengan skema swap 6 kargo dan FSRU Lampung 5 kargo. Kemudian, Kilang Bontang
milik PT Badak NGL akan memasok 22 kargo untuk FSRU Jawa Barat.
Selain itu, lapangan-lapangan baru yang seluruh produksinya untuk konsumen
domestik ikut mengerek peningkatan persentase. Misalnya, produksi lapangan Ruby
sebesar 80 juta kaki kubik per hari untuk Pabrik Pupuk PKT 5 mulai 27 Oktober
2013. Begitu pula dengan penyelesaian pembahasan pengalihan (swap) gas antara
PremierOil dan ConocoPhillips. PremierOil akan mengirimkan gas ke pembeli
eksisting ConocoPhillips di Singapura, sehingga ConocoPhillips dapat
mengirimkan gas ke pembeli domestik PremierOil, khususnya di Jawa Barat. Swap
sebesar 40 juta kaki kubik per hari ini diterima oleh PLN, BUMD Banten, dan
Perusahaan Gas Negara (PGN).
Elan mengakui, kebutuhan gas domestik terus meningkat. Namun, pasokan gas dari
hulu ke konsumen domestik masih terganggung oleh terbatasnya infrastruktur.
Tidak jarang, terdapat jatah gas dalam negeri yang tidak terserap akibat
minimnya fasilitas ini. “Kami berharap infrastruktur distribusi gas bisa segera
disempurnakan sehingga penyerapan gas bisa sesuai dengan volume terkontrak,†kata
dia. (TW)