22 Cekungan di Indonesia Terletak di Daerah Frontier

Ke 22 cekungan migas yang terletak di daerah frontier tersebut adalah Ketungau, Pembuang, Lombok Bali, Flores, Tukang Besi, Minahasa, Gorontalo, Sala Bangka, South Sula, West Buru, Buru, South Obi, Nort Obi, North Halmahera, East Halmahera, South Halmahera, South Seram, West Weber, Weber, Tanimbar, Waropen dan Jayapura.

 

Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo mengemukakan, cekungan itu terutama berada di kawasan Indonesia Timur dan untuk mengembangkannya bukan hal mudah karena tidak sembarang orang atau pihak memiliki uang, teknologi tinggi dan berani mengambil resiko yang besar.

 

“Ini harus disadari semua pihak bahwa tidak semua orang memiliki uang, teknologi tinggi dan berani menghadapi resiko untuk mengembangkan cekungan di daerah frontier. Karena itu, investasi asing tetap kita perlukan untuk pengembangannya,” ujar Evita.

 

Selain 22 cekungan di daerah frontier itu, Indonesia saat ini memiliki 16 cekungan yang telah berproduksi yaitu North Sumatera, Central Sumatera, South Sumatera, West Natuna, Sunda, NW. Java, NE. Java Sea, NE. Java, Barito, Kutai, Tarakan, Bone, Banggai, Seram, Salawati dan Bintuni.

 

Selain itu terdapat 15 cekungan yang telah di-drill namun belum ditemukan cadangan migas yaitu South Java, Biliton, Melawi, Asem-Asem, Lariang, South Makasar, Spermonde, Sawu, Maui, Buton, Misool, Palung Aru, Waipoga, Akimeugah dan Sahul.

 

Terdapat juga 7 cekungan lainnya berhasil ditemukan cadangan migas namun belum berproduksi yaitu Sibolga, Bengkulu, East Natuna, Pati, Sila, Timor dan Biak.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.