Posisi kedua adalah PT Pertamina (EP) sebesar 135.000 barel per hari dan ketiga, Total Indonesie E&P (Kaltim) sebesar 86.000 barel per hari. Selanjutnya, ConocoPhillips Blok B (Natuna) sebesar 45.000 barel per hari, CNOOC. SES sebanyak 38.000 barel per hari dan Chevron Indonesia Co sebesar 28.300 barel per hari.
Selain itu, PHE (ONWJ) sebesar 35.000 barel per hari, Medco Sumatera (Rimau & SSE) sebesar 22.960 barel per hari dan BOB Sumatera-Bumi Siak Pusako sebanyak 17.000 barel per hari serta Petrochina International (Jabung) sebesar 17.300 barel per hari.
Mobil Cepu Ltd diharapkan dapat menggenjot produksi sebesar 22.000 barel per hari, Vico (Sanga-Sanga) sebesar 15.000 barel per hari, PHE West Madura Offshore sebesar 23.000 barel per hari dan ConocoPhillips Sumatera (Corridor Blok) sebanyak 12.200 barel per hari dan JOB PetroChina East Java (Tuban) sebesar 11.000 barel per hari serta Kondur Petroleum 7.600 barel per hari.
PetroChina Bermuda (Papua) diharapkan berkontribusi 6.190 barel per hari, BP Indonesia Tangguh sebesar 5.400 barel per hari, Star Energy (Kakap) 4.500 barel per hari dan ExxonMobil Oil (Aceh) sebesar 2.420 barel per hari.
Selain 20 KKKS tersebut, berdasarkan paparan Wakil Kepala BPMIGAS Hardiono, pemerintah juga mengharapkan tambahan produksi dari KKKS lainnya sebesar 59.130 barel per hari.