SIARAN PERS : Prabumulih, Kota percontohan Pengguna Gas Sebagai Sumber Energi Bersih

Prabumulih, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, hari Senin (21/3), melakukan Kunjungan Kerja ke Kota Prabumulih, Provinsi Sumatera Selatan sebagai penerima manfaat dari pembangunan infrastruktur strategis jaringan gas bumi (jargas) rumah tangga dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) Online Station.

Kegiatan pada hari ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden RI saat menyaksikan penandatanganan Kontrak Strategis Kementerian ESDM pada tanggal 29 Februari 2016 lalu. Dalam kesempatan tersebut disampaikan kepada Presiden bahwa di antara kontrak infrastruktur strategis, terdapat satu kontrak dengan nilai terbesar, yaitu pembangunan jargas di Prabumulih. “Di antara kontrak yang ditandatangani dihadapan Presiden tanggal 29 Februari 2016 lalu, saya sampaikan bahwa pembangunan jargas Prabumulih merupakan kontrak terbesar dengan nilai Rp 493,5 miliar”, tegas Sudirman Said.

Selanjutnya, Presiden berpesan agar Menteri ESDM beserta jajaran dan pemerintah daerah memantau dan cepat mengambil keputusan apabila ada masalah agar pekerjaan lebih cepat selesai dan berkualitas, sehingga dapat menjadi penggerak perekonomian yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat.

Kota Prabumulih sendiri telah memiliki jargas sebesar 4.650 sambungan Rumah Tangga (SR) sejak tahun 2012 yang bersumber dari anggaran APBN. Ditahun 2016 ini, jumlah jargas akan bertambah sebanyak 34.626 SR dengan rincian 32.000 SR berasal APBN tahun anggaran 2016 dan 2.626 SR merupakan pengembangan investasi Pertamina. Selain itu, akan dibangun juga SPBG Online Station dengan kapasitas 1 million standard cubic feet per day (mmscfd) senilai Rp 50,3 miliar yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2016.

“Dengan pembangunan jargas di tahun 2016 ini, lebih dari 93% penduduk kota Prabumulih tersambung dengan jaringan gas bumi dan akan menjadikan Prabumulih sebagai kota percontohan di Indonesia yang menggunakan sumber daya setempat, yaitu gas yang merupakan sumber energi bersih untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan industri di wilayah setempat. Hal ini merupakan pelaksanaan dari pasal 20 ayat (3) Undang-Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi, yang mengamanatkan daerah penghasil sumber energi mendapat prioritas untuk memperoleh energi dari sumber energi setempat", lanjut Sudirman.

Pembangunan infrastruktur Jargas dan SPBG merupakan upaya Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan umum dalam penyediaan energi yang murah, bersih, aman dan mudah pemakaiannya serta mengurangi beban subsidi BBM khususnya subsidi minyak tanah dan LPG, yang merupakan komponen subsidi terbesar. Pertamina sebagai BUMN juga diminta untuk lebih agresif mengkonversi gas untuk rumah tangga, transportasi dan industri. “Jargas dan SPBG ini merupakan bukti komitmen yang sungguh-sungguh dari Pemerintah untuk mewujudkan diversifikasi dan konservasi energi melalui program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG)”, jelas Menteri ESDM.

Pada kesempatan yang sama, Menteri ESDM juga meresmikan pembangunan infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta Ketenagalistrikan (Gatrik) di wilayah Sumatera Bagian Selatan yang pendanaannya bersumber dari APBN Tahun 2015.

Pada subsektor EBTKE telah dibangun Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya dengan total pembangunan sebanyak 23 unit berkapasitas 915 KWP, yang dapat melistriki 3.814 rumah. Di samping itu juga telah dibangun instalasi Biogas Komunal sebanyak 1 unit dan yang Skala Rumah Tangga sebanyak 70 unit serta 120 Tungku Hemat Energi. Total anggaran untuk membangun infrastruktur Subsektor EBTKE tersebut mencapai Rp 99,34 miliar.

Pembangunan infrastruktur Gatrik di Wilayah Sumatera Bagian Selatan yang bersumber dari dana APBN 2015, terutama adalah program Listrik Perdesaan. Infrastruktur tersebut dibangun di Provinsi Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Lampung dengan total realisasi anggaran sebesar Rp 368.01 miliar. Program tersebut menghasilkan jaringan distribusi listrik sebanyak 983,52 kms untuk Jaringan Tegangan Menengah dan sebanyak 883,73 kms untuk Jaringan Tegangan Rendah. Sedangkan gardu distribusi yang telah dibangun sebanyak 35 MVA. Program infrastruktur Gatrik tersebut menghasilkan sambungan listrik gratis bagi 10.429 Rumah Tangga Sasaran (RTS), yang miskin atau rentan miskin.

Pada kesempatan tersebut, Menteri ESDM juga menyampaikan apresiasi kepada pemangku kepentingan kunci yang telah menunjukkan komitmennya untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan infrastruktur gas. “Tentunya kami sangat mengapresiasi Pemerintah Kota Prabumulih beserta jajaran yang telah bekerja sama dan memberikan dukungan penuh dalam penyederhanaan perizinan dan penyediaan lahan, serta PT Pertamina (Persero) atas komitmennya membangun infrastruktur energi ini", tutupnya.

Dalam kunjungan kerja di Kota Prabumulih, Menteri ESDM didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Direktur Jenderal Migas dan Direktur Jenderal Gatrik, juga melakukan dialog strategis bersama Gubernur, Bupati dan Walikota se-Sumatera Selatan untuk membahas isu aktual sektor ESDM di Provinsi tersebut.


Kepala Pusat Komunikasi Publik


Sujatmiko

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.