Perjanjian Pembiayaan Proyek LNG Tangguh Train 3 Ditandatangani

Jakarta, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) BP Berau Ltd melakukan penandatanganan persetujuan pembiayaan proyek Liquied Natural Gas (LNG) Tangguh Train 3, dengan sejumlah bank internasional dan lembaga keuangan nasional di Kantor SKK Migas, Rabu (3/8).   Fasilitas pinjaman komersial ini merupakan bagian dari peket pinjaman senilai total US$ 3,745 miliar atau sekitar Rp. 50, 557 triliun.

“Untuk pertama kalinya proyek LNG ini melibatkan institusi-institusi keuangan domestik di Indonesia.  Ini kerjasama yang baik untuk upstream oil and gas Indonesia dengan industri keuangan,” ucap kepala SKK Migas Amien Sunaryadi .

Sebelumnya, Pemerintah telah menetapkan Teluk Bintuni, Papua Barat sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus untuk pupuk dan petrokimia. Proyek pembiayaan pembangunan Tangguh Train 3 menggunakan skema Trustee Borrowing Scheme (TBS) dengan HSBC (New York) sebagai wali amanat/trustee dan HSBC (Jakarta) sebagai akun bank dalam negeri ini telah mendapatkan persetujuan dari tim Pinjaman Komersial Luar Negeri (PKLN) Pemerintah Indonesia. SKK Migas bersama BP, selaku operator Tangguh LNG, bekerja bersama tim dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk mendukung persetujuan PKLN dari Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia.

“Kami berharap industri keuangan Indonesia akan melangkah lebih jauh, ini sebagai langkah awal saja, untuk masuk ke skema Trustee Borrowing Scheme (TBS), kami berharap bisa melangkah lebih jauh,” ungkap Amien.

Pemberi pinjaman nasional terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Nasional Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Indonesian Infrastructure Finance. Sementara bank internasional dari afiliasi Mizuho Bank, Bank of China, China Construction Bank, The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, DBS Bank, United Overseas Bank, BNP Paribas, Credit Agricole Corporate and Investment Bank, Oversea-Chinese Banking Corporation, Korea Developmeny Bank, Shinsei Bank, dan KfW Bank. Penandatanganan sisa fasilitas pinjaman dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan lembaga multilateral akan dilakukan kemudian.

Proyek pengembangan Tangguh train 3 akan menambahkan satu fasilitas proses LNG baru (Train 3) dan tambahan kapasitas produksi sebesar 3,8 juta ton per tahun (mtpa), yang membuat total kapasitas kilang LNG Tangguh menjadi 11,4 mtpa.  Proyek ini juga akan menambahkan dua anjungan lepas pantai, 13 sumur produksi baru, dermaga pemuatan LNG baru, dan infrastruktur pendukung lainnya.

Hasil produksi Tangguh Train 3 sebesar 75% akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sektor energi pada listrik dalam mendukung program Pemerintah untuk 35.000 MW. Selain itujuga akan memenuhi kebutuhan gas Provinsi Papua dan Papua Barat.

“Saya mendapat pesan bahwa apapun yang terjadi di tahun 2020, listrik harus hidup di Papua dan Papua Barat karena tahun itu Pekan Olahraga Nasional (PON) akan diselenggarakan di Papua dan Papua Barat. SKK Migas akan mendukung realisasi yang diharapkan oleh seluruh rakyat Papua,” ujar Amien.

Upaya bersama dari berbagai pihak diharapkan dapat meningkatkan kapasitas nasional dan menciptakan multiplier effect bagi perekonomian Indonesia serta mendorong partisipasi industri keuangan domestik daerah dalam berskala international demi memperluas pengalaman dan dapat berpartisipasi lebih dalam kegiatan industri hulu migas Indonesia ke depannya.

Sejak awal, SKK Migas telah mengawal Plant Of Development (POD) proyek perencanaan kilang LNG Tangguh Train 3, hingga diperolehnya Train of Development pada tahun 2012 serta keluarnya persetujuan amdal dan ijin lingkungan pada tahun 2014.  “Kita patut berbangga, saat harga minyak dunia rendah, para kontraktor Tangguh tetap berkomitmen untuk memulai hulu migas proyek strategis yang nilainya US$ 8 miliar,” tambah Amien.

Proyek pengembangan Tangguh dapat membawa multiplier effect yang besar bagi Indonesia dan Provinsi Papua Barat seperti mendukung pertumbuhan perekonomian dan penyediaan 10.000 penyediaan kesempatan kerja selama proyek berjalan.

Kilang Tangguh LNG terletak di Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat, Indonesia dan terdiri dari fasilitas produksi gas lepas pantai dengan kapasitas produksi LNG sebesar 7,6 mtpa yang mulai beroperasi sejak tahun 2009. Tangguh dioperasikan oleh BP Berau Ltd sebagai kontraktor SKK Migas. BP memegang 37,16% saham di proyek tersebut. Mitra-mitra kontrak Tangguh lainnya adalah MI Berau B.V. (16,30%), CNOOC Muturi Ltd. (13,90%), Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd. (12,23%), KG Berau/KG Wiriagar (10,00%), Indonesia Natural Gas Resources Muturi Inc. (7,35%), dan Talisman Wiriagar Overseas Ltd. (3,06%). (AN)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.