Pemakaian Premium dan Solar Turun, Hemat Subsidi BBM

Selama tahun 2006 lalu, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral berhasil menghemat subsidi BBM yang dialokasikan sebesar Rp 64 triliun menjadi Rp 60,55 triliun. Penghematan bisa dilakukan karena pemakaian premium dan solar yang cenderung turun.

Menurut Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro pada acara Evaluasi Kinerja Departemen ESDM 2006 pada akhir Desember 2006 lalu, meskipun subsidi yang berhasil dihemat terbilang kecil, namun cukup lumayan bagi keuangan negara. Diharapkan untuk tahun-tahun mendatang, subsidi ini dapat terus ditekan. Cara yang akan dilakukan, antara lain dengan penggunaan biofuel, batubara dan energi alternatif lainnya.

Subsidi BBM 2006 juga menurun karena terpengaruh oleh penurunan harga minyak mentah pada dua bulan terakhir dan bertahan di bawah 60 dollar AS. Meski Januari ini kembali naik, namun kenaikannya tidak seberapa.

Tak mengherankan bila beberapa waktu lalu pengamat ekonomi dari International Center for Applied and Economic (CAFÉ) IPB Iman Sugema, mengusulkan agar subsidi BBM jenis premium dicabut. Alasannya, harga premium saat ini telah mendekati harga keekonomian. Subsidi premium, katanya, juga tidak terkait dengan masyarakat miskin karena sebagian besar yang menikmatinya adalah masyarakat menengah ke atas yang memiliki kendaraan pribadi.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.