Presiden Joko Widodo Buka Konvensi dan Pameran IPA Ke 42

Jakarta, Ditandai dengan pemutaran  katup pipa minyak, Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke 42 di Jakarta Convention Center, Rabu (2/5). Perhelatan bergengsi industri migas Indonesia tahun 2018 ini mengangkat tema "Driving Indonesia's Oil and Gas Global Competitiveness".

Mendampingi Presiden pada kesempatan tersebut, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan serta President IPA Ronald Gunawan. Hadir pula, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno, Dirjen Migas Djoko Siswanto dan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

Mengawali sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan kegembiraannya dapat membuka acara paling bergengsi industri hulu migas Indonesia ini. “Ini  dia industri yang paling terkenal dan paling elit. Yang pengusaha-pengusahanya menggeser ke sana sini bukan hanya puluhan triliun, saya tahu, tapi ratusan triliun. Inilah iundustri dengan nama-nama besar yang tokoh-tokohnya sering membikin gemetar politisi. Nggak tau kenapa mereka gemetar, tapi untuk saya, ya biasa-biasa saja,” ujar Presiden.

Dia melanjutkan, justru yang membuatnya geleng-geleng kepala terkait industri migas ini, misalnya dari informasi yang diterima bahwa sejak tahun 70-an hingga saat ini, Pertamina tidak pernah melakukan eksplorasi dalam jumlah yang besar. BUMN itu hanya melakukan eksplorasi yang kecil-kecil. “Ini ada apa?” tanya Presiden Jokowi.

Oleh sebab itu sejak tahun 2017, Presiden telah memerintahkan Menteri ESDM untuk memangkas regulasi di Kementerian ESDM. Hingga saat ini telah dipangkas sebanyak 186 peraturan yang diharapkan dapat mempermudah investasi di Indonesia. Khusus untuk hulu migas, telah dipangkas 14 aturan.

“Sudah dipangkas 186 peraturan yang membuat ruwet, yang membuat kita bertele-tele kalau mau investasi di bidang ini,”ujar Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden mengingatkan kembali agar kementerian-kementerian juga menyederhanakan regulasinya. Dia juga meminta agar para pengusaha tidak ragu menyampaikan ke menteri terkait mengenai regulasi yang dirasakan masih berbelit-belit. Bahkan jika ke menteri tidak dapat tersambung, dapat langsung disampaikan ke Presiden.

“Termasuk juga urusan yang berkaitan dengan gross split, bicarakan apa yang harus diperbaiki di situ, apa yang harus dibenahi  di situ. Karena di bulan ini kita akan membuka yang namanya online single submission yang kita harapkan nantinya izin itu hanya dilayani di satu gedung. Tidak usah muter-muter ke satu kementerian ke kementerian yang lain, ke satu dirjen ke dirjen yang lagi,” terang Presiden Jokowi.

President IPA Ronald Gunawan pada pidatonya mengungkapkan, tema "Driving Indonesia's Oil and Gas Global Competitiveness" tersebut diambil dengan mempertimbangkan kondisi hulu migas Indonesia yang terus mengalami penurunan produksi sehingga membutuhkan investasi untuk menemukan cadangan migas baru melalui kegiata eksplorasi dan EOR. Di sisi lain, persaingan global untuk menarik investasi migas berlangsung sangat ketat sehingga diperlukan peningkatan daya saing Indonesia secara global.

"Dalam world energy outlook 2017 oleh International Energy Agency (IEA), minyak dan gas bumi masih tetap menjadi energi utama di dunia dalam 20-30 tahun ke depam, di mana porsi energi dari migas masih di atas 50%. Di Indonesia, Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017 menetapkan target porsi energi dari migas di tahun 2050 adalah sebesar 44% dari total energi nasional. Dari data ini dapat ditarik kesimpulan bahwa minyak dan gas bumi masih menjadi tulang punggung energi nasional dalam 20-30 tahun ke depan," papar Ronald.

Tantangan Indonesia, imbuhnya, juga terkait dengan status Indonesia yang telah menjadi negara net importir minyak bumi sejak tahun 2002. "Untuk mengatasi ketimpangan in, diperlukan investasi besar dalam melakukan eksplorasi guna menemuman sumber-sumber migas yang baru. Ini adalah sebuah tantangan yang besar karena eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru telah bergeser ke daerah frontier dan laut dalam yang memerlukan investasi awal cukup besar dan teknologi yang tinggi," paparnya.

IPA menyadari bahwa berbagai perbaikan dan penyelarasan kebijakan untuk industri migas telah dilakukan Pemerintah. Dalam hal ini, Pemerintah telah merevisi, menerbitkan aturan baru, memangkas aturan yang dianggap menghambat operasional. "Kami mengharapkan agar perbaikan iklim investasi migas di Indonesia terus dilanjutkan sehingga dapat meningkatkan jumlah serta mempercepat proyek-proyek migas untuk berproduksi," ujar Ronald.

Pada IPA ke 42 ini, diperkenalkan sesi baru yang khusus membahas mengenai teknologi. Selain itu, diselenggarakan pula sesi technical program yang diikuti oleh ratusan kalangan muda, baik mahasiswa maupun profesional.

Dalam acara ini juga akan dipresentasikan 119 karya ilmiah dan 71 poster. IPA ke 42 diikuti oleh 1.500 peserta dan 116 perusahaan serta diperkirakan akan dihadiri sekitar 20.000 pengunjung. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.