Capaian Subsektor Migas 2016

Jakarta, Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingiWakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng, Ketua Komisi VII Gus Irawan Pasaribu, menghadiri cara Diskusi Akhir Tahun Migas di Hotel JS Luwansa, Senin (19/12).

Dalam acara tersebut, Menteri ESDM menyampaikan paparan mengenai pencapaian subsektor migas 2016 dan rencana 2017.

Hulu Migas

Guna menumbuhkan gairah investasi di sektor hulu migas, Pemerintah terus melakukan upaya pembenahan. Salah satunya melalui proses revisi PP 79/2010 terkait cost recovery yang memuat tentang kontrak-kontrak yang masih berjalan tetap dapat melakukan kegiatannya dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah ada sampai jangka waktu kontrak berakhir. “Penyelesaian dispute perpajakan serta kepastian hukum terhadap Kontrak Kerja Sama (KKS) sedang kami proses,” tutur Menteri Jonan. 

Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan cadangan migas dengan melakukan penawaran sebanyak 14 Wilayah Kerja (WK) konvensional dan 3 WK non konvensional, pemboran 209 sumur produksi dan 20 sumur eksplorasi, serta pemanfaatan 966 sumur tua.

Hingga akhir tahun 2016, lifting minyak bumi diperkirakan mencapai 820,7 MBOPD dan lifting gas 1.180,9 MBOEPD. Tahun 2017, target lifting baik minyak bumi maupun gas adalah sebesar 815 MBOPD dan 1.150 MBOEPD. Saat ini, cadangan minyak bumi nasional mencapai 7.251,11 Million Stock Tank Barrel (MMSTB) dan gas bumi nasional sebesar 144,06 Trillion Standard Cubic Feet (TSCF).

Tahun ini, Menteri Jonan juga telah memberikan persetujuan Amandemen Kontrak Bagi Hasil WK Blok Mahakam yang berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Amandemen ini bertujuan untuk menjaga keberlangsungan produksi migas dan memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan kegiatan pada masa Alih Operasi WK Mahakam dari kontraktor eksisting ke Pertamina.

Hilir Migas

Hingga akhir tahun 2016, diperkirakan kapasitas BBM dari kilang dalam negeri mencapai 1.169 Million Barrels per Calender Day (MBCD) dengan jumlah produksi sebesar 22.10 juta kiloliter (kl). Sementara, upaya penambahan kapasitas produksi kilang minyak sedang dilakukan melalui pembangunan kilang baru melalui proyek RDMP (Refinery Development Master Plan) Pertamina serta pihak swasta.

Kementerian ESDM juga menargetkan peningkatan alokasi gas domestik sebesar 62% atau lebih tinggi dari tahun 2016 sebesar 59%. Kementerian ESDM juga akan membangun Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga sebanyak 56.432 Sambungan Rumah (SR), SPBG sebanyak 1 unit, dan tangki penyimpanan BBM dan LPG di 11 lokasi.

Di sisi lain, pengalihan subsidi BBM dari sektor konsumtif ke produktif terus dilakukan. “Jika tahun 2014 alokasi subsidi adalah sebanyak Rp229 triliun (BBM, LPG dan BBN) dan pada 2015 sebesar Rp34,90 triliun (BBM), maka di tahun 2016 Pemerintah mengalokasikan subsidi solar sebesar Rp7,75 triliun. Dengan pengalihan subsidi ini, peningkatan ekonomi Indonesia melalui pembangunan infrastruktur dan jaminan kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama,” tegas Menteri Jonan. 

Pada Tahun 2017, Kementerian ESDM menetapkan pengalihan BBM ke BBG sebanyak 29.000 unit konverter untuk nelayan dan moda transportasi. Sementara, konversi minyak tanah ke LPG 3 kg ditargetkan sebanyak 517.630 paket. Jumlah ini meningkat dibanding tahun 2016, dimana konventer BBM ke BBG terealisasi sekitar 1.000 unit, dan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg terealisasi sekitar 5.473 unit.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.