Spesifikasi Teknis Tingkatkan Keekonomian Kilang

Hal itu dikemukakan Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro disela-sela Konvensi dan Pameran IPA ke 38, Kamis (22/5) petang.

Edy menuturkan, selama ini Indonesia mengimpor BBM dan produk petrokimia dalam jumlah tinggi, demi memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jika keduanya digabungkan, maka selain menekan impor BBM dan produk petrokimia, juga menjadi nilai tambah bagi keekonomian kilang sehingga dapat menarik investor untuk bersama pemerintah membangun kilang baru.

Kilang baru yang rencananya akan dibangun di Bontang dengan lahan seluas 900 hektar  ini,  merupakan salah satu usaha pemerintah memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri serta menekan impor BBM, menghemat devisa negara dan menjaga stabilitas nilai tukar serta memacu pertumbuhan industri domestik dan pasar tenaga kerja.

Pasokan minyak mentah  untuk kilang baru ini, rencananya berasal dari Irak sebanyak 300.000 barel per hari. Tidak tertutup kemungkinan, pasokan minyak mentah diupayakan oleh investor. Sementara itu mengenai offtaker, masih akan dibahas lebih lanjut apakah diambil seluruhnya oleh dalam  negeri atau gabungan antara investor dan dalam negeri.

Kapasitas kilang Indonesia saat ini mencapai  1,1157 juta barel per hari. Sedangkan produksi minyak Indonesia yang dapat diolah di kilang dalam negeri hanya sekitar 649.000 barel per hari. Di sisi lain, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,257 juta barel per hari. Ini berarti terjadi defisit 608.000 barel per hari. Untuk mengatasinya, Indonesia perlu memiliki 2 kilang minyak baru.

Kilang dalam negeri Indonesia saat ini, terutama milik PT Pertamina yaitu kilang Dumai, Sungai Pakning, Plaju, Cepu, Balikpapan, Kasim, Cilacap dan Balongan. Sementara kilang milik swasta yaitu Tuban/TPPI dan TWU.  Satu  kilang swasta juga dalam proses pembangunan yaitu TWU II dan direncanakan akan dibangun RFCC Cilacap.

Untuk tahun 2015, kapasitas kilang Indonesia diperkirakan sebesar 1,167 juta barel per hari, produksi minyak yang bisa diolah sebesar 719.000 barel per hari. Kebutuhan BBM diperkirakan 1,359 juta barel per hari, sehingga terjadi defisit 640.000 barel per hari.  (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.