Semester I, BBM Subsidi Habis 22,9 Juta KL

“Kalau dihitung (secara) matematika, jumlah itu (22,9) merupakan separuh dari 46 juta KL. Ini pas-pasan. Waktu pas-pasan, kita harus keras menghemat BBM bersubsidi,” ujar Wacik usai melantik 24 pejabat Eselon II Kementerian ESDM, Jumat (18/7).

Upaya yang dilakukan untuk menghemat BBM bersubsidi, lanjutnya, selain menghimbau masyarakat untuk menggunakan BBM non subsidi, pemerintah juga melakukan mandatori penggunaan BBN untuk Solar sebanyak 10% dan jumlah ini akan bertambah menjadi 20% pada tahun 2016 mendatang.

“Kalau kita bisa menghemat Solar 10%, itu besar sekali (artinya),” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro menambahkan, penghematan penggunaan BBM bersubsidi juga dilakukan dengan cara melakukan program konversi BBM ke bahan bakar gas secara masif, seperti membangun SPBG LGV, SPBG CNG dan MRU. Khusus untuk DKI Jakarta, hingga saat ini telah terbangun 8 SPBG LGV, 11 SPBG CNG dan beberapa MRU.

Sementara itu mengenai kemungkinan menaikkan harga jual gas bumi untuk transportasi agar menarik swasta untuk berinvestasi di bisnis ini, menurut Edy, masih harus dikoordinasikan dengan Kemenko Perekonomian. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.