"Mempertahankan
produksi sebesar itu tidak mudah karena produksi lapangan minyak menurun secara
alamiah setiap tahun," tegas Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo
usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR.
Dikatakan
Evita, PT Chevron Pasifik Indonesia (CPI) yang masih menjadi tumpuan utama
produksi minyak
Mengenai
target produksi minyak 2009 sebesar 960.000 barel per hari, pemerintah optimis
dapat tercapai. Meski terdapat 23 KKKS yang produksinya meleset dari harapan,
namun bisa ditutupi dari 17 KKKS yang produksinya melebihi target.
Terhadap
17 KKKS tersebut, imbuh Deputi bidang Perencanaan BPMIGAS M. Lutfi, pemerintah
telah menyiapkan
Selain itu, lanjut Lutfi, pemerintah juga akan memberikan
cost recovery secara proporsional yaitu didasarkan pada produksi minyak yang
berhasil dicapai. Ini dilakukan karena besaran cost recovery telah ditentukan
dalam UU APBN 2009.
"Ini sudah menjadi perdebatan dengan KKKS melalui
IPA mengenai penundaan cost recovery yang harus diterima KKKS untuk menjaga
penenerimaan negara," kata Lutfi.
KKKS yang produksinya melebihi target antara lain Santos,
Citic Seram Energy, Kodeco Indonesia, Chevron Indonesia Co, Petrochina International
Bermuda, ConocoPhilips Natuna dan ExxonMobil. Sedangkan KKKS yang produksinya meleset, antara
lain PT Pertamina.