Satgas yang dibentuk terdiri dari Satgas BBM dan LPG di Kantor
Kementerian ESDM, Kantor Pusat PT Pertamina (Persero) dan seluruh wilayah/region PT Pertamina (Persero); Satgas
BBG di Kantor Kementerian ESDM dan Kantor Pusat PT PGN Tbk; Satgas Tenaga
Listrik di Kantor Kementerian ESDM, Kantor Pusat PT PLN (Persero) dan seluruh
wilayah/region PT PLN (Persero) serta
Satgas Bencana Geologi di Kantor Kementerian ESDM, Kantor Pusat Badan Geologi
dan kantor unit bencana geologi di daerah.
- Langkah-langkah
persiapan stok BBM, menyiagakan SPBU beroperasi penuh 24 jam khususnya di
jalur mudik dan balik mulai H-10 sampai dengan H+10 sepanjang jalur Pantura,
jalur Selatan, arah Merak dan Lampung.
- Akan
melakukan pengaturan pembedaan jalur pelayanan antara motor dan mobil
(menyediakan pelayanan SPBU transit khusus sepeda motor).
- Keamanan
pasokan BBM (stok build up)
melalui optimasi kilang dan impor.
- Persiapan
SPBU-SPBU di jalur mudik lebaran.
- Menyiapkan
kantong-kantong BBM.
- Kesiapan
armada dan SPBU-SPBU di jalur mudik dan jalur alternatif.
- Penambahan
mobil tangki atau switching
mobil tangki solar ke premium.
- Penambahan
SPBU untuk premium dan SPBU switch
solar ke premium/pertamax.
- Menjaga
ketahanan stok LPG pada H-10 sampai dengan H+10.
- Pertamina
menambah jam operasi menjadi 24 jam untuk SPBE dan agen yang ditunjuk.
- Pertamina
bekerja sama dengan badan usaha lain dalam pemanfaatan fasilitas
penyimpanan.
- Pertamina
mengoptimalkan sarana dan prasarana pengangkutan.
- Selama
H-10 sampai dengan H+10 Pertamina meningkatkan frekuensi pengiriman.
- Menjalankan
Satgas Crisis LPG untuk memantau kejadian terkait keselamatan pengguna
LPG.
- Pada
H-10 sampai dengan H+10, PLN akan menjaga kapasitas terpasang sebesar
28.200 MW, daya mampu pasok sebesar 25.014 MW pada prakiraan beban puncak
23.526 MW sehingga cadangan daya sebesar 1.488 MW.
- Secara
umum tidak ada defisit pasokan sistem kelistrikan H-10 sampai dengan H+10.
- Menghimbau
masyarakat pelanggan PLN agar tetap menjalankan ‘Gerakan Hemat Listrik’.
Berkaitan pada masa liburan Ramadhan-Lebaran, biasanya
pengunjung ke daerah wisata alam melonjak tajam, antara lain ke daerah wisata
gunung api dan kawasan pantai, maka akan dilakukan langkah-langkah, antara
lain:
- Meningkatkan
kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam kejadian bencana geologi dengan
membentuk Tim Tanggap Darurat Bencana Geologi yang akan merespon dengan
cepat setiap bencana dan siaga dalam waktu 24 jam.
- Menyebarluaskan
peta sebaran titik rawan gerakan tanah pada jalur mudik.