Pentingnya Pemanfaatan BBN

Pengembangan BBN juga dapat mendorong pertumbuhan industri bahan bakar nabati domestik dan memperkuat ketahanan energi nasional.


Prospek pengembangan BBN sangat memungkinkan karena potensi ketersediaan lahan dan keanekaragaman bahan baku. Saat ini kapasitas terpasang untuk produksi biodiesel mencapai 4,1 juta kilo liter per hari, sedangkan bioetanol adalah 120.000 kilo liter per tahun.


Untuk mendorong pengembangan BBN, selain mengeluarkan aturan mandatory, pemerintah juga memberikan subsidi untuk BBN yang dicampurkan pada BBM bersubsidi, jika harganya lebih tinggi dari MOPS.  Untuk tahun 2010, subsidi BBN ditetapkan rata-rata Rp 2.000 per liter, dengan volume mencapai 777.075 kilo liter. Sedangkan untuk 2011, subsidi yang diajukan berkisar antara Rp 2.000-2.500 per liter, dengan volume mencapai 982.000 kilo liter. Volume tahun 2010 dan 2011, terdiri atas 5% biodiesel yang dicampurkan ke biosolar dan 1% bioetanol yang akan dicampurkan ke biopremium.


Upaya lainnya adalah pengembangan Desa Mandiri Energi (DME) berbasis BBN untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pedesaan di dalam penyediaan dan pemanfaatan BBN serta membentuk Tim Harga BBN.

 

Ditargetkan, pada tahun 2025 mendatang, penggunaan BBN mencapai 5% dari total konsumsi.


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.