Pemerintah Terus Monitor Pelaksanaan Pengendalian BBM Bersubsidi

Penegasan itu disampaikan Menteri ESDM Jero Wacik usai acara Halal Bihalal di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (7/8) pagi.

Monitoring yang dilakukan, Menteri mencontohkan, dirinya menanyakan ke PT Pertamina mengenai kondisi pasca Premium dihilangkan di jalan tol mulai 6 Agustus 2014. Kepada Menteri ESDM, Pertamina melaporkan bahwa ada beberapa pengendara mobil yang membatalkan pembelian BBM bersubsidi tersebut. Namun ada pula yang tetap membeli BBM non subsidi.

“Sebagian ada yang batal isi (BBM). Barangkali BBM di mobilnya masih ada, cukuplah. Nggak marah sih, tapi belinya nanti saja. Tapi sebagian besar tetap membeli (BBM non subsidi),” terangnya.

Sementara untuk para nelayan, Menteri ESDM kembali menegaskan akan memprioritaskan BBM bagi nelayan dengan kapal motor di bawah 30 GT. Pemerintah hanya membatasi pembelian Solar subsidi untuk kapal-kapal besar.

Kebijakan pengendalian penjualan BBM bersubsidi ini diharapkan dapat menghemat BBM bersubsidi sebanyak 1,3 juta KL. Hal ini dilakukan menyusul pengurangan kuota BBM bersubsidi dalam APBN-P 2014 dari 48 juta KL menjadi 46 juta KL. Jika tidak dilakukan pengendalian, maka kuota Solar akan habis pada November 2014. Sedangkan Premium sekitar 19 Desember 2014. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.