OPEC Lanjutkan Tingkat Produksi

“Akan terus berlanjut sampai Mei,” ujar Menteri Perminyakan Irak Hussein al-Shahristani seusai pertemuan. Menteri Energi Qatar Abdullah bin Hamad Al Attiyah menambahkan, menteri dari 12 negara OPEC akan bertemu lagi pada 28 Mei membahas situasi pasar dan memutuskan langkah pengurangan produksi selanjutnya.

Produksi resmi OPEC saat ini mencapai 24,84 juta barel per hari, setelah mereka sepakat mengurangi produksi dengan 4,2 juta barel per hari bulan September guna mendorong harga minyak yang terus melemah. OPEC sudah mengurangi produksi sebanyak tiga kali sejak September akibat harga minyak yang terus melemah sejalan dengan melemahnya perekonomian dunia.

Pertemuan OPEC kali ini dalam upaya mendorong harga minyak naik lagi dengan berupaya memperketat pelaksanaan tingkat produksi yang ada atau kembali mengurangi produksi. Namun, negara-negara konsumsi minyak mendesak OPEC untuk tidak membuat harga minyak meningkat lagi.

Namun, tidak tertutup kemungkinan, menteri OPEC juga membahas langkah baru pengurangan produksi minyak untuk mendorong harga. Pilihan ini diambil apabila persediaan minyak di tangan konsumen meningkat dan harga terus merosot.

Keputusan memperpanjang level produksi minyak OPEC ini karena mayoritas menteri OPEC ini karena mayoritas menteri OPEC lebih menghendaki penerapan pelaksanaan pengurangan 4,2 juta barel per hari.

Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi, saat tiba di Vienna, Sabtu, mengemukakan, pihaknya lebih mendukung penerapan disiplin dalam produksi.

”Disiplin jelas sangat baik,” ujar Naimi kepada wartawan. ”Saat ini baru 80 persen,” tambahnya soal disiplin produksi anggota OPEC.

Dikatakan, pengurangan produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan, tetapi permintaan minyak mentah tetap lemah karena kondisi ekonomi dunia yang melemah.

”Anda harus paham karena ekonomi dunia lagi tak sehat, permintaan minyak diperkirakan semakin turun,” ujarnya.

Pengamat perminyakan independen mengatakan, produksi minyak mentah Arab Saudi sudah turun di bawah targetnya. Dan, kebijakan OPEC memotong produksi sejak September telah mendorong harga minyak dari US$ 32,40 per abrel bulan Desember menjadi US$ 46 per barel pada hari Jumat.

OPEC sejauh ini cukup puas karena harga minyak dunia kembali pulih, tetapi harga masih di bawah US$ 100 per barel pada tahun lalu. Harga minyak mencatat rekor US$ 147 per barel pada Juli 2008. Namun, OPEC mengurangi produksi karena tidak ingin harga minyak anjlok mencapai US$ 10 per barel seperti pada akhir 1990-an.

Akan tetapi, harga minyak yang kembali menguat ini bakal semakin memukul perekonomian dunia yang sedang sekarat akibat krisis keuangan. Permintaan minyak dunia diperkirakan kembali mengalami penurunan dengan sekitar satu juta barel per hari pada tahun 2009 dibandingkan dengan permintaan pada tahun 2008 akibat perekonomian dunia yang semakin melemah. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2009 akan negatif.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.