Menteri ESDM Resmikan Road Test Pemanfaatan Biodiesel (B20) Pada Kendaraan Bermotor

Hadir dalam peresmian ini, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo, Dirjen Migas A. Edy Hermantoro, Dirjen EBTKE Rida Mulyana, Dirjen Ketenagalistrikan Jarman, Dirjen Minerba Pabum R. Sukhyar, wakil Pemda DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, para ahli bahan bakar dan bioenergi di Indonesia, produsen BBN, perusahaan kendaraan bermotor dan alat besar, pengusaha kelapa sawit Indonesia dan asosiasi terkait.

Kendaraan yang diuji coba terdiri dari 2 unit Toyota Innova, 2 unit Mitsubishi Pajero dan 2 unit Chevrolet spin yang seluruhnya dipinjamkan oleh Gaikindo. Sedangkan Hinabi dengan Aspindo dan Hino, berinisiatif melakukan pengujian pemanfaatan B20 pada alat besar dan kendaraan besar.

Keenam kendaraan tersebut akan melakukan perjalanan sejauh 40.000 km dengan rute mulai dari BPPT Serpong (sebagai basecamp I) - tol jagorawi  - Puncak - Cianjur - Padalarang - Cileunyi - Bandung - Lembang (basecamp II) - Subang - Cikampek -  Palimanan - Karawang - Cibitung dan kembali ke Serpong, dengan jarak tempuh per hari sekitar 500 km. Rute ini dipilih dengan mempertimbangkan kondisi real jalan seperti highway, jalan beton, jalan naik dan turun, lalu lintas padat serta suhu dingin (Puncak).

Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, uji coba perlu dilakukan sebelum pencampuran Biodiesel 20% dengan Solar ini diberlakukan secara wajib tahun 2016 mendatang, sebagaimana diatur dalam Permen ESDM nomor 25 tahun 2013. Selama ini pemerintah telah melaksanakan pencampuran Biodiesel 10% dengan Solar dan berhasil baik. Pencampuran dilakukan untuk mengurangi beban subsidi energi yang hampir mencapai Rp 400 triliun. Jika subsidi ini bisa dikurangi, dana tersebut dapat digunakan untuk kesejahteraan rakyat.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebenarnya pemerintah telah melakukan pengkajian terhadap beberapa alternatif pengurangan BBM bersubsidi  seperti mengecilkan nozzle, pembelian BBM secara non cash, sabtu dan minggu tidak berjualan BBM bersubsidi. Namun kebijakan itu belum dapat dilaksanakan.  Di sisi lain, terdapat alternatif pencampuran Biodiesel 20% dengan Solar yang akan dilaksanakan mulai tahun 2016. Sebelum hal  tersebut dilakukan, pemerintah perlu mengadakan uji coba terlebih dahulu.

“Kita tes karena (B20) mengandung teknologi, melibatkan rakyat banyak,” tambahnya.

Uji coba ini merupakan  kerja sama antara Kementerian ESDM, BPPT, PT Pertamina, Aprobi, Gaikindo, Hino, Aspindo dan Hinabi. Kajian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan komitmen bersama dalam mendapatkan data dukung teknis pemanfaatan B20 untuk mempercepat dan meningkatkan mandatori pemanfaatan BBN dalam menggantikan BBM dan energi fosil lainnya, bukan untuk mendapatkan opsi apakah B20 akan dilaksanakan atau tidak pada tahun 2016.


Selain itu juga untuk meminimalisir permasalahan ataupun keraguan yang timbul terkait dengan implementasi BBN di dalam negeri dan mendorong industri kendaraan bermotor dan alat besar untuk menghasilkan teknologi mesin yang dapat menggunakan BBN dengan campuran diatas 20% hingga 100% (B20-B100). (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.