Menteri ESDM Minta Masyarakat Kaya Tidak Beli BBM Subsidi

“Orang-orang yang menengah ke atas, jangan ikut antri di Premium subsidi dong, Solar subsidi. Ini (BBM subsidi) jatahnya angkot. Yang sudah punya mobil mewah, jangan beli BBM subsidi,” kata Wacik usai Raker dengan Komisi VII DPR, Senin (25/8).

Masyarakat kaya yang tetap menggunakan BBM subsidi, dinilainya tidak memiliki empati terhadap masyarakat miskin dan kendaraan umum.  Padahal, menggunakan BBM non subsidi merupakan salah satu bentuk bantuan atau dukungan terhadap pemerintah agar tidak semakin terbebani oleh subsidi BBM yang terus membengkak.

Wacik menilai, antrian pembelian BBM di SPBU merupakan konsekuensi dari kebijakan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi. “Tidak ada kebijakan yang tidak ada konsekuensinya. Pasti ada antrian karena volumenya dikurangi,” tambahnya.

Meski terjadi antrian, menurut Wacik, bukan berarti BBM langka. Pada dasarnya, pasokan BBM non subsidi cukup. Sedangkan BBM subsidi penggunaannya dikendalikan agar kuota dapat mencukupi hingga akhir tahun. Jika tidak dikendalikan, Solar subsidi hanya mencukupi hingga bulan November. Sementara Premium diperkirakan hanya cukup sampai awal Desember.

Sementara mengenai kemungkinan menaikkan harga BBM subsidi, katanya, hingga saat ini tidak ada pembahasan mengenai hal tersebut. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.