Konsumsi Gas Domestik 2009 Capai 4.233,7 MMSCFD

Untuk sektor pupuk, konsumsi gas tahun 2005 sebesar 539,1 MMSCFD. Tahun 2009, konsumsinya meningkat menjadi 619,6 MMSCFD.

 

Sektor listrik, konsumsi gasnya pada tahun 2005 mencapai 480,1 MMSCFD, meningkat menjadi 502,3 MMSCFD pada 2007 dan naik menjadi 634,3 MMSCFD tahun 2009.

 

Untuk industri lain, pada tahun 2005 konsumsi gasnya tercatat nihil, pada 2007 melonjak menjadi 128,7 MMSCFD dan tahun 2009 naik menjadi 494,2 MMSCFD.

 

Menko Perekonomian Hatta Radjasa pada rapat kerja gabungan Komisi IV, VI dan VII DPR, Rabu (16/6), memaparkan, untuk jangka pendek 5 tahun dan jangka panjang hingga 2025, total konsumsi gas diproyeksikan cenderung menurun. Ini disebabkan karena penurunan ekspor, sementara konsumsi untuk kebutuhan domestik relatif tetap untuk semua sektor.

 

Kebijakan pengelolaan gas

 

Mengenai kebijakan pemerintah mengenai pengelolaan gas nasional, Hatta menjelaskan, pemanfaatan gas bumi diprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri dengan mempertimbangkan keekonomian pengembangan lapangan.

 

"Alokasi pemanfaatan cadangan gas bumi yang baru ditemukan, diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan setempat. Apabila terdapat kelebihan, dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan wilayah lainnya," ujarnya.

 

Pemanfaatan gas bumi untuk domestik dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan infrastruktur, besarnya cadangan dan keekonomian dengan urutan prioritas yaitu upaya peningkatan produksi migas, sebagai bahan baku industri pupuk, sebagai penyediaan tenaga listrik dan sebagai bahan bakar atau bahan baku untuk industri lainnya.

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.