Konsumsi BBM di Bawah Kuota

”Rencananya kembali ke kuota awal,” kata Dirjen Migas Evita Legowo di Jakarta.

Dalam rapat dengan Panitia Anggaran DPR pada 30 Juni, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan konsumsi BBM semester I-2009 akan mencapai 18 juta kiloliter (KL), adapun realisasi semester II naik menjadi 18,8 juta KL.

Dalam pembahasan APBN Perubahan, pemerintah mengajukan usul kenaikan kuota premium dan solar subsidi. Adapun volume minyak tanah tetap.

Sampai akhir Juni 2009, konsumsi BBM masih di bawah kuota. Laporan Badan Pengatur Hilir Migas menunjukkan, dari alokasi volume BBM bersubsidi 18,4 juta KL, realisasi konsumsi hanya 16,2 juta KL.

Realisasi konsumsi premium Januari-Juni adalah 8,973 juta KL atau 95 persen kuota APBN 2009 yakni 9,448 juta KL. Dalam APBN-P 2009, diusulkan kuota premium semester I-2009 sebesar 10,029 KL.

Dari alokasi minyak solar sebanyak 5,8 juta KL, realisasi konsumsi hanya 4,973 juta KL atau 85,7 persen dari kuota APBN. Padahal, dalam pembahasan APBN P 2009, pemerintah mengajukan kenaikan kuota minyak solar untuk semester 1-2009, sebanyak 6,25 juta KL.

Adapun realisasi konsumsi minyak tanah Januari-Juni hanya 2,205 juta KL, atau 68 persen dari kuota APBN 2009 sebesar 3,244 juta KL.

Kuota BBM bersubsidi dalam APBN 2009 adalah 36,854 juta KL, terdiri atas premium 19,4 juta KL, solar 11,6 juta KL, dan minyak tanah 5,8 juta KL.

Bila kenaikan volume diterima, subsidi BBM dalam APBN 2009 akan membengkak. Sebab, harga minyak mentah dunia di atas patokan APBN. Dengan realisasi harga minyak semester I-2009 sekitar 61 dollar AS per barrel, Departemen Keuangan memperkirakan subsidi BBM naik dua kali lipat, dari Rp 24,5 triliun ke Rp 54,3 triliun.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.