Faktor lain yang juga memperkuat harga minyak adalah
pemotongan alokasi ekspor minyak mentah Saudi
Arabia yang lebih rendah dari volume kontrak ke AS, Eropa
dan Asia dan meningkatnya permintaan gasoline terutama di AS, sehubungan
mulai datangnya musim panas atau driving
season.
Sementara faktor-faktor yang diperkirakan dapat
memperlemah harga minyak, antara lain revisi perkiraan pertumbuhan ekonomi
dunia dalam tahun 2009 oleh OPEC, menurun 0,6% menjadi -0,8% dibandingkan
perkiraan bulan sebelumnya dan revisi permintaan minyak mentah dunia dalam
kuartal II tahun 2009 oleh International
Energy Agency (IEA), turun 0,9 barel per hari dibandingkan perkiraan bulan
sebelumnya.
Selain itu, terus meningkatnya stok minyak mentah
komersial AS, rendahnya pengoperasian kilang-kilang minyak dunia terutama negara-negara
OECD akibat rendahnya tingkat margin kilang, tingginya biaya perawatan serta
rendahnya permintaan akan produk minyak.
Travel warning dari beberapa Negara berkaitan
dengan merebaknya Swine Flu yang
berdampak pada penurunan permintaan akan bahan bakar untuk transportasi, juga
diperkirakan dapat memperlemah harga minyak bulan Mei.