Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Jero Wacik pada acara Penganugerahan Penghargaan Energi ke 4 di Balai Kartini, Senin (18/8).
Gerakan hemat energi yang dapat dilakukan masyarakat, Wacik mencontohkan, mematikan lampu, televisi dan AC jika tidak digunakan. “ Jangan sampai satu hari rumah ditinggal, lampunya menyala. Padahal tidak ada orang. Mubazir,†katanya.
Jika hal sederhana ini dilakukan oleh banyak orang, lanjutnya, maka bisa menghemat listrik ribuan watt. Sementara mengenai BBM, Wacik menghimbau agar masyarakat menggunakan kendaraan pribadi secara bersama-sama.
“Kalau ke mal di Jakarta ini, bapaknya ke mal, ibu ke mal dan anak juga ke mal. Tiga-tiganya bawa mobil, Cocoklah itu namanya. Kalau efisien, kan bisa menghemat kuota BBM. Nanti kalau kuota lewat, yang disalahkan Menteri ESDM atau Pak SBY,†tegasnya.
Penghematan energi harus dilakukan secara terus-menerus dan memerlukan dukungan semua pihak. Terhadap masyarakat yang berperan aktif mendorong budaya hemat energi dan pihak-pihak yang secara nyata berkarya dan menciptakan inovasi dan pengembangan teknologi secara berkesinambungan, Kementerian ESDM selama kurun 4 tahun terakhir memberikan apresiasinya.
Jenis Penghargaan
Energi ada 3 yaitu:
1. Penghargaan Energi Prakarsa, diberikan kepada unsur
masyarakat baik secara Perseorangan maupun Kelompok Masyarakat.
2. Penghargaan Energi Pratama, diberikan kepada unsur perusahaan
yang berasal dari nasional/daerah atau asing.
3. Penghargaan Energi Prabawa, diberikan kepada instansi
pemerintah dan pemerintah daerah. (TW)