Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo pada Diskusi
Panel dan seminar EOR di Bandung,
akhir pekan lalu, mengemukakan, sebagian besar lapangan minyak eksisting
Indonesia merupakan lapangan tua (mature).
Jika tidak dilakukan upaya, maka penurunan produksi dapat mencapai 12% per
tahun.
“Saat ini, produksi minyak di
Berdasarkan status 1 Januari 2008, total lapangan di
Indonesia berjumlah 579 lapangan, terdiri dari lapangan tua (mature) sebanyak 460 lapangan, immature 138 lapangan dan undevelop 31 lapangan.
Bentuk kebijakan pemerintah untuk menerapkan teknologi EOR, untuk kontrak-kontrak eksisting,
dilakukan dengan memberikan DMO holiday 60 bulan dari kenaikan produksi
di atas base line, memberikan kredit
investasi dan perubahan split.
“Kebijakan lainnya adalah memfasilitasi penyelesaian permasalahan
terkait kegiatan EOR,†tambah Evita.
Ia menambahkan, agar penerapan EOR membawa hasil seperti yang diharapkan, diperlukan partisipasi
aktif para ahli kimia dalam pengembangan teknologi EOR seperti chemical
flooding (surfactant, polymer, alkaline, micellar-polymer), microbial flooding,
water flooding, steam flooding, CO2 flooding dan sebagainya.
Selain para ahli, juga diperlukan peningkatan partisipasi
nasional dalam pengembangan dan penerapan teknologi EOR melalui peningkatan kompetensi tenaga ahli Indonesia,
kontribusi perusahaan nasional, pemakaian barang dan jasa dalam negeri serta peran
serta tenaga kerja Indonesia.